Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Wuih, 27 Bumbu di Sate Padang Murni

Wuih, 27 Bumbu di Sate Padang Murni

Wuih, 27 Bumbu Di Sate Padang Murni


Rasa masing-masing sate kadang sulit diungkapkan. Namun, penggemar fanatik sate bisa sangat setia dengan cita rasa sate pilihannya. Cita rasa sate padang terbagi dalam dua kubu mayoritas, yakni gagrak Padang Panjang yang berkuah kuning dan gagrak Pariaman dengan kuah kemerahan.

Beda bumbu, beda pula isinya. Sate padang contohnya, banyak mengambil bahan dasar daging dan Iidah sapi. Bahkan, pada beberapa warung sate padang, banyak ditawarkan sate jeroan sapi, seperti jantung, usus, atau tetelan.

Di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, ada satu warung sate padang yang cukup terkenal yaitu Sate Padang Murni. Keunikan dari sate ini adalah pada bumbunya yang sarat akan berbagai macam rempah-rempah.

"Ada 27 macam bumbu, 14 macam bumbu basah dan sisanya merupakan bumbu kering. Sebagian merupakan dasar dari bumbu rendang," ujar Murni, pemilik warung tersebut.

Saking enaknya, Sate Padang Murni ini pernah juara pertama dalam perlombaan membuat sate padang pada acara reunian Ikatan Keluarga Solok yang diadakan di Senayan pada tahun 2004.

Agar terjaga kesegaran dari bumbunya, Murni memilih sendiri semua bahan bumbu segar dan membersihkannya sendiri.

Kemudian bumbu segar tersebut dibawa ke Pasar Senen untuk digiling. Meski di pasar sudah ada yang menjual bumbu gilingan sendiri, namun dia tidak mau memakainya dengan alasan kurang terjaga kualitasnya.

Supaya tidak terlalu merepotkan, Murni membuat bumbu basah seminggu sekali. Sedangkan untuk bumbu kering dalam tiga bulan sekali.

Untuk pengolahan menjadi bumbu sate, dibuat setiap hari. Dalam semalam bisa dibuat bumbu satu panci besar untuk 120 porsi. Sebagai tambahan, di dalam bumbu itu juga diberi tumbukan kacang tanah kupas yang disangrai terlebih dahulu. Sebagai pengental digunakan campuran tepung beras dan saga.

Bahan sate yang dipakai berupa daging sapi 7 kg, Iidah 1 kg, usus 2 kg, dan jantung 1 kg. Padahal sebelum krisis, ayah tujuh anak ini bisa menjual sate dengan bahan hingga 20 kg daging per hari. "Yang membeli pun sampai antre lho," kenang Murni.

Bagi mereka yang ingin membawa pulang sate ke rumah, disarankan untuk tetap mencampurnya dengan bumbu. Karena kalau dipisahkan, lebih dari 3 jam sate yang sudah dibakar akan sedikit mengeras. Jadi lebih baik menyatu dengan bumbu. Kalau mau menghangatkan tinggal dijerang di atas kompor untuk bumbunya saja.

Murni menambahkan, ada juga pelanggannya yang paling suka dengan sate usus. "Saat mereka datang yang diborong sate ususnya," ujarnya.

Namun tidak semua pelanggan senang dengan jeroan, jadi dibuatlah tusukan secara terpisah sehingga mereka bisa memilih sesuai selera.

Meski memakai jeroan, tidak terasa amis. Karena pada saat perebusan dberi bumbu seperti daun jeruk, kunyit, sereh, dan daun bawang sehingga jadi harum aromanya. Proses perebusan memakan waktu kurang lebih 3 jam.

Ketupat Istimewa

Begitu juga dengan ketupatnya yang begitu legit, juga buatan sendiri. Ketika dibelah, ketupatnya sangat bersih dan menyatu. Bahkan setelah direbus dan matang, daun kelapa pembungkusnya tidak berwarna cokelat. Dalam sehari Murni membutuhkan sekitar 8 liter beras untuk ketupat.

"Ketupat kami biar pun sudah seminggu dimasukkan di dalam kulkas masih bagus lho. Atau dua hari di suhu ruang tidak akan basi. Kami tidak memakai pengawet, rahasianya terletak pada saat perebusan," ujar Murni tanpa mau membeberkannya lebih lanjut.

Teman makan sate padang biasanya kerupuk kulit atau keripik singkong pedas. Satu porsi sate isi 10 ditambah ketupat dihargai Rp13.000, sedangkan untuk yang isinya 8 tusuk Rp11.000 seporsinya.

Tidak jarang pula Murni menerima pesanan untuk pesta pernikahan atau katering. Dan kalau seperti itu, dia sendiri yang turun tangan untuk menangani langsung.

"Mau Iibur agak sulit juga. Pelanggan kalau tidak melihat saya ada di warung, suka tidak mau makan. Jadi ya semua saya layani di sini, meski keponakan sudah bisa membantu melayani," ujarnya.

Begitu juga dengan pembuatan bumbu, hingga sekarang belum ada anggota keluarga yang menggantikannya. Bahkan istrinya pun belum bisa membuat bumbu yang pas. Saat ini hanya anak yang keempat mengikuti jejaknya berjualan sate padang di Gazebo Cafe di kawasan Kota.

Warung Sate Padang Murni berada di pinggir Jalan Raya Cikini. Mangkalnya di trotoar persis di depan Gedung Pengadilan Tata Usaha atau dekat dengan pom bensin Cikini. Dalam berjualan terkadang Murni dibantu oleh keponakannya atau ditemani sang istri tercinta. (Dian Anditya Mutiara)

Alamat Sate Padang Murni

Jalan Cikini raya
(depan PTUN, dekat pom bensin Cikini)
Jakarta Pusat
Buka: 18.00-02.00



Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara