Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Memori dan Bahasa

Memori dan Bahasa

Memori dan Bahasa

Kemampuan kognitif seorang manusia ditentukan oleh memori yang tersimpan dalam otak. Istilah memori sering disamakan dengan istilah ingatan. Memori merupakan informasi tentang pengalaman masa lampau yang disimpan dalam otak manusia. Pemprosesan informasi yang diterima melalui indra penglihatan, pendengaran dan indra yang lain ke dalam memori manusia berlangsung melalui tiga tahap, yaitu memori sensorik (sensory memory) atau ingatan dalam jangka waktu panjang (long term memory). 

Memori sensorik menyimpan informasi untuk kurun waktu yang sangat singkat; biasanya ini terjadi pada informasi yang dianggap tidak penting. Bayangkan saja ketika kita mendengar suara orang berbicara mengenai sesuatu yang tidak penting atau ketika kita melihat sebuah gambar yang kita anggap tidak penting. Dengan cepat suara orang yang berbicara itu akan kita lupakan, demikian juga dengan gambar tersebut.

Jika gambar berikut ini tidak kita anggap penting,

Memori Sensorik

kita akan dengan cepat melupakannya setelah gambar itu tidak ada di hadapan kita. Demikianlah memori sensorik kita bekerja.

Bagaimana dengan memori jangka pendek dan memori jangka panjang? Coba perhatikan contoh uraian berikut ini.

Dania seorang mahasiswi sebuah universitas. Setiap pagi ia berangkat naik bus kampus dari rumah kos di dekat kampus. Ia turun dari bus dan masuk ke kampusnya. Sekilas ia melihat jadwal kuliah, kemudian menuju Gedung VI, Ruang Kuliah 6211, untuk mengikuti kuliah.

Bagaimana Dania dapat mengingat letak kampus dan jadwal kuliah serta menemukan ruang kuliah sesuai dengan jadwal? Hal ini dimungkinkan karena Dania mengaktifkan informasi yang tersimpan di dalam memorinya.

Dania mengaktifkan informasi yang tersimpan dalam memori jangka pendek, yaitu memori yang menyimpan informasi untuk waktu yang terbatas, sampai ada informasi baru yang masuk dan mendesak informasi yang telah tersimpan ini. Pada contoh di atas Dania dapat mengingat "Ruang Kuliah 6211" setidak-tidaknya untuk satu semester. Setelah semester ini berlalu, Dania kemungkinan besar akan melupakan ruangan tersebut karena pada semester-semester berikutnya banyak ruang lain yang harus diingat.

Memori jangka panjang menyimpan informasi untuk jangka waktu yang sangat lama, bahkan seumur hidup. Dania akan mengingat kampusnya sebagai tempat kuliahnya seumur hidupnya selama tidak ada gangguan dalam memorinya.

Di dalam otak manusia, memori jangka panjang mencakup memori semantis dan memori episodis. Memori semantis berkaitan dengan unsur-unsur makna bahasa dan tidak berkaitan dengan lingkup ruang atau waktu, sedangkan memori episodis mengandung informasi yang berkaitan dengan pengalaman seseorang dalam lingkup ruang dan waktu.

Memori Semantis dan Episodis

Kita mungkin akan mengaitkan kata-kata yang terdapat di dalam Gambar (5a) di atas dengan makna 'perempuan'. Lain halnya dengan Gambar (5b) yang akan kita kaitkan dengan sebuah peristiwa yang terjadi di suatu tempat pada jam dan hari tertentu.


Memori kita tentang makna suatu kata biasanya bersifat semantis. Biasanya kita tidak ingat kapan atau di mana kita belajar atau kata mana yang terlebih dahulu dipahami, seperti kata ibu, wanita, gadis, dan janda karena hal itu biasanya bukanlah masalah besar. Akan tetapi, dan ini menarik, memori kita tentang kata-kata di dalam suatu daftar biasanya bersifat episodis. Pernahkah Anda ingat daftar kata berikut ini?

Mejikuhibiniu

Di dalam daftar di atas, urutan — berkaitan dengan tempat — memegang peranan penting. Hal ini dapat dibandingkan dengan urutan memasukkan bumbu atau adonan di dalam masakan. Jika urutan waktu dan tempat memasukkan bumbu atau adonan tersebut keliru, rasa dan penampilan masakan akan terpengaruh.



Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara