Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’ ...
Alat Bicara
Alat bicara merupakan perangkat anggota tubuh manusia yang berfungsi sebagai sumber bunyi. Sumber bunyi yang ada dalam tubuh manusia dapat dipilah menjadi tiga bagian, yaitu bagian rongga mulut, bagian tenggorokan, dan bagian rongga badan.
Alat bicara yang berada di rongga mulut disebut artikulator (alat ucap). Dalam rongga hidung tidak terdapat artikulator. Rongga hidung berfungsi sebagai saluran untuk mengalirkan udara. Di antara rongga mulut dan rongga hidung terdapat langit-langit lunak (velum) yang berfungsi untuk membuka dan menutup aliran udara yang melalui rongga hidung. Alat bicara yang berada di rongga badan adalah paru-paru. Paru-paru ini berfungsi untuk memompakan udara dalam proses produksi bunyi. Aliran udara paru-paru ini disebut aliran udara pulmonik.
Artikulator atau alat ucap yang berada di dalam rongga mulut berfungsi sebagai pengatur artikulasi dan volume ruang rongga mulut. Pengaturan volume ruang ini diperlukan untuk menghasilkan bunyi yang diinginkan. Artikulator dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu artikulator aktif dan artikulatof pasif.
Artikulatof aktif adalah alat ucap yang secara aktif bergerak membentuk hambatan aliran udara. Artikulator pasif adalah alat ucap yang diam (tidak aktif bergerak). Artikulator pasif ini berfungsi sebagai daerah artikulasi, yaitu lokasi tempat artikulator aktif menghambat atau menutup aliran udara.
Yang termasuk artikulator aktif — dalam pembentukan bunyi bahasa-bahasa di Indonesia — adalah bibir bawah dan lidah. Yang termasuk artikulator pasif adalah bibir atas, gigi atas, gusi, langit-langit keras, dan langit-langit lunak. Langit-langit lunak yang juga melakukan gerakan secara aktif lebih cenderung berperan sebagai artikulator pasif. Gerakan yang dilakukan oleh langit-langit lunak bertujuan untuk mengatur jalur aliran udara yang melewati rongga mulut dan/atau hidung.
Pada bagian pangkal tenggorokan terdapat pita suara (vocal folds) yang membentuk celah yang disebut glotis. Pita suara mengatur lebar-sempitnya glotis dan menjadi salah satu sumber bunyi yang bergetar akibat aliran udara dari paru-paru menuju ke tenggorokan. Proses yang terjadi di pita suara ini disebut proses pembunyian (the phonation process) (Lihat Gambar [1]).
Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa
Comments
Post a Comment