Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Makan Cwi Mie Di Atas Kerupuk

Makan Cwi Mie di Atas Kerupuk

Makan Cwi Mie Di Atas Kerupuk


Tampaknya cukup terdengar unik ketika mi ayam disajikan dalam mangkuk krupuk pangsit. Ya, ini adalah salah satu menu andalan resto Cwi Mie Malang yang bisa Anda pesan.

Dengan komposisi kerupuk pangsit bertabur gilingan ayam segar, telur puyuh, jamur merang, serta bakso. Mi tacos menjadi salah satu menu favorit pengunjung. Dengan harga Rp20.909, belum termasuk PPn, Anda sudah dapat menikmati satu porsi mi ayam bermangkuk pangsit dengan bakso kuah yang terpisah.

Berlokasi di Jalan Raya T B. Simatupang, Jakarta Selatan, tepatnya setelah pom bensin Shell yang mengarah ke Lebak Bulus, Anda akan mudah menemukan warung yang bernuansa etnik tradisional ini. Berdiri di atas tanah seluas hampir 1.000 m2, warung ini selalu ramai didatangi oleh para pengunjung yang terutama pada waktu jam makan siang dan pulang kantor.

Menurut Sunarim (34), Manager Cwi Mie Malang, kepada Warta Kota, waktu makan siang dan saat jam pulang kantor merupakan waktu-waktu yang paling ramai didatangi pengunjung. Tidak hanya menghadirkan menu kuliner yang bernuansa makan Indonesia, tempat ini juga menghadirkan brand lain, yaitu Rollies Steak yang bernuansa luar negeri.

Sajian steak ini memiliki cita rasa yang berbeda dari steak kebanyakan. "Kalau steak di sini pada umumnya dalam penyajiannya sama dengan steak-steak yang lain, namun yang bedain adalah sausnya," ungkap Sunarim.

Warung yang mulai buka pukul 10.00 dan tutup pukul 22.00 ini selain memiliki dekor yang bernuansa entik, pilihan menu kuliner di tempat ini juga beragam. Selain menu spesial mi tacos, warung milik Chairul Rivai ini juga memiliki minuman andalan, salah satunya adalah Es Shanghai.

Es yang bercampurkan buah kolangkaling, tape, kelapa, dan agar-agar hitam ini sangat cocok dinikmati pada siang hari terutama sehabis santap siang. Sirup merah yang menjadi ciri khas es ini, memang memiliki rasa yang cukup berbeda. Namun, kombinasi campuran terasa sangat pas jika dihidangkan dengan menu yang memiliki rasa pedas.

Untuk mereguk kenikmatan es Shanghai ini, Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp16.909, belum termasuk PPn (per Februari 2010). Namun jika Anda menginginkan menu minuman yang lain, tempat ini juga menyediakan minuman es dawet yang berkomposisi cendol dengan santan dan gula merah. (*/Iuc)



Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara