Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Ayo, Icip-lcip Dessert Jepang!

Ayo, Icip-lcip Dessert Jepang!

Ayo, Icip-Icip Dessert Jepang!


Selama ini makanan Jepang yang banyak diketahui sebatas pada sushi, mi soba, yakiniku, atau teppanyaki. Mungkin banyak yang belum tahu tentang makanan penutup atau dessert ala Jepang.

Ternyata orang Jepang juga suka dengan makanan pencuci mulut yang manis dan dingin. Mereka lebih suka mengolah kacang merah dan ubi sebagai dessert.

lika Anda dessert lover sejati, tak ada salahnya mampir ke Restoran Ministry Of Food (MOF). Restoran franchise dari Singapura ini memang fokus menyajikan makanan penutup khas Jepang.

Bila melihat sekilas, tampilan kafe ini biasa saja. Sama seperti kafe pada umumnya. Sejumlah meja, sofa aneka warna dan pencahayaan yang hangat, menciptakan suasana homy. Mana nuansa Jepangnya? Ternyata hal itu terwakili pada deretan menu yang ditawarkan. Juga dari bentuk baki kecil yang menjadi tatakan mangkuk makanannya.

Mitsu mame atau japanesse kanten jelly adalah salah satu kategori menu dessert andaiannya. Hidangan pencuci mulut berupa es krim dengan topping aneka jelly, japanesse dumpling dan buah buahan ini konon sangat disukai oleh pelanggan yang berasal dari Jepang. Terasa kenyal dan menyegarkan.

Kanten jelly terbuat dari akar tanaman yang mengandung banyak serat. Orang Jepang memiliki keyakinan, makanan tersebut bisa berefek melangsingkan dan menyehatkan.

Rasa jelly itu tidak manis, malah cenderung hambar. Karena itu sangat cocok dipadukan dengan es krim yang manis. Orang Jepang sendiri lebih suka mencampurkan jelly itu dengan madu atau sirup sebelum dimakan.

"Kanten jelly ini sebagai penetralisir dari rasa es yang manis. Memang kebanyakan dessert di sini manis, memakai bahan dasar kacang merah, ubi dan teh hijau," kata Raj Amarnani, Outlet Manager Ministry Of Food (MOF).

Selain kanten jelly, ada shiratama yang dipakai untuk menetralkan rasa manis di dalam es. Shiratama ini terbuat dari tepung ketan yang dipulung lalu direbus hingga matang. Sekilas mirip ronde tanpa isi, dan rasanya hambar.

Ketika mencicipi macha zen yang terdiri atas hokkaido kacang merah, shiratama dan macha, terasa teksturnya yang lembut dan merupakan perpaduan yang pas antara manisnya kacang merah, teh hijau dan shiratama sebagai penetralisir.

Jenis dessert lain yang menjadi favorit adalah imo series li alias japanesse sweet potato. Mirip kroket kentang goreng dengan ukuran lebih kecil.

Imo disajikan bersama es krim dengan lapisan selai sesuai selera, mulai dari macha (green tea), mangga, kacang merah, wijen hitam dan stroberi.

Di Jepang, untuk jenis es krim, selain terbuat dari bahan kacang merah dan teh hijau, juga dibuat dari susu sapi yang disebut dengan hokkaido milk. Teksturnya lebih lembut.

Di MOF juga tersedia gelatto, es yang terbuat dari susu tanpa krim, ditambah perasa dari buah-buahan asli atau bahan lain. Bagi penyuka es krim yang takut berat badan tambah maka gelatto menjadi pilihan yang tepat.

"Yang pasti es krim ini tidak ada tambahan pewarna buatan, tidak memakai gula serta perasa buatan. Semua memakai bahan alami," ujar Raj.

Cara makan

Uniknya lagi, saat makanan yang dipesan datang, sang pelayan menyerahkan secarik kertas dengan petunjuk tentang cara untuk menikmati makanan.

Misalnya pengunjung memesan mochi gelatto yang terbuat dari kue beras yang dikombinasikan dengan hokkaido gelatto Ialu disiram dengan sirup manis. Cara menikmatinya adalah ambil sesendok mochi dengan gelatto lalu siram dengan saus manis.

Bagi yang tidak mau makan dessert dingin, MOF juga menyediakan dessert hangat. Seperti shiratama kurian kanten yang terbuat dari kacang merah padat dengan tambahan buah aprikot kering. Atau inaka dengan kue beras yaitu mochi yang dipanggang hingga mekar, ditaruh di atas bubur kacang merah dan ditaburi bubuk kacang kedelai.

Atau campuran antara yang dingin dan panas. Disebut dengan macha imo, terbuat dari ubi jepang yang digoreng lalu ditambah dengan soft ice cream yang berbahan dasar hokkaido milk yang disajikan dingin. Rasanya sangat manis sehingga tidak perlu ditambah gula atau sirup. Makannya harus agak cepat karena es krimnya akan cepat mencair.

Untuk dessert dalam bentuk minuman, bisa dicoba kakigori yang menggunakan sirup mangga. Rasanya manis dan menyegarkan. Bagi Anda penyuka kopi juga tersedia kopi yang hangat dan dingin. Untuk yang dingin bisa dicoba almond coffee shake. Saat diminum butiran kacang almondnya bisa dirasakan.

Meski MOF fokus pada camilan dan penutup, kafe ini tetap menyediakan makanan (berat'. Seperti nasi sushi, menu bento dengan steam rice ataupun waffle.

Untuk bisa menikmati makanan di MOF ini, Anda hanya perlu merogoh kocek Rp30.000—Rp35.000 untuk dessert, minumannya berkisar Rp30.000, dan makanan beratnya (per Mei 2010—ed). Yuk, cicipi! (Dian Anditya Mutiara)

Alamat MOF

Plaza Indonesia Extension Lt. 2
Jalan MH. Thamrin Kav. 28-30
Jakarta Pusat
Telp: 29923545
Buka: 10.00-22.00



Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara