Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Rasa Unik Sate Ambal di Kota Tua
Menikmati suasana nostalgia di kawasan Kota Tua, tepatnya di seputaran Museum Sejarah Jakarta (atau biasa disebut Museum Fatahillah) di kala senja memang mengasyikkan. Apalagi ditemani aneka makanan khas, semisal Sate Ayam Khas Ambal, Kebumen. Jangan membayangkan sate ayam ini seperti sate ayam yang umum kita kenal. Meski sama-sama menggunakan bahan dasar ayam, bumbu yang digunakan sangat jauh berbeda.
Kedai Sate Ayam Khas Ambal, Kebumen, itu terdapat di sisi kanan Museum Sejarah Jakarta. Di sebuah kedai tenda, di sana tertulis papan nama "Sate Ayam Khas Ambal Mas Rebo Kebumen". Ya, Mas Rebo adalah pemilik kedai ini.
Kembali ke soal bumbu yang digunakan untuk sate ini, berbahan dasar tempe. Lho kok tempe? "Ya, aslinya dari sana memang begini. Bumbunya rnemakai tempe yang dihancurkan lalu dimasak menggunakan bumbu dan rempah-rempah seperti pala, sereh, daun saiam, kunyit, dan sebagainya," ujar Mas Rebo kepada Warta Kota. Sate ayam ini, kata Mas Rebo, berasal dari sebuah kawasan bernama Ambal yang masuk dalam wilayah Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Menurut dia, di kawasan Ambal banyak yang menjual sate ayam ini.
Sebelum sate dibakar, terlebih dulu dilumuri bumbu berwarna kuning yang sudah disiapkan. Setelah itu didiamkan. Tujuannya agar bumbu Ineresap ke dalam daging ayam. "Kalau sudah meresap baru dibakar, seperti sate pada umumnya," ujar Mas Rebo.
Jika daging sudah matang, disajikan bersama ketupat yang sudah dipotong-potong. Sate kemudian disiram bumbu yang terbuat dari tempe tadi. Tak lupa diberi tambahan beberapa iris kecil mentimun sebagai pelengkap.
Saat Warta Kota mencicipi, rasa yang lebih dulu hadir adalah manis dan pedas. Setelah itu baru terasa semua bumbu yang menjadi campuran bumbu tempe tadi. Di sana ada rasa sereh dan daun salam yang cukup kuat. Sungguh unik menyantap sate ayam ini.
Sambil menikmati suasana senja di kawasan Kota Tua, menyantap menu unik seperti Sate Ayam Khas Ambal benar-benar klop. Dipadu dengan minuman teh dalam kemasan, terasa sangat klop. Menu sate ayam ini tidak mahal. Anda hanya perlu merogoh ko cek Rp12.000 untuk seporsi sate ayam ini, terdiri atas 10 tusuk sate ayam plus ketupat.
"Memang, sate ayam ini masih sangat jarang di Jakarta. Banyak juga yang makan di sini bilang menu sate ayam ini unik. Ini karena bumbu yang dipakai cukup kuat sehingga sensasi rempahnya cukup menonjol," kata Mas Rebo.
Penasaran? Silakan datang ke Kota Tua, Sisi Kanan Museum Sejarah Jakarta dan rasakan sendiri sensasi unik Sate Ayam Khas Ambal Mas Rebo. (Lucky O)
Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot
Comments
Post a Comment