Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Empuk Gurih Bebek Asap H. Arasi
Olahan daging bebek semakin marak mewarnai beberapa rumah makan. Bebek goreng atau bebek bakar sudah biasa ditemukan, namun apa yang disajikan Kedai H. Arasi sedikit berbeda, yakni bebek asap.
Sajian ini cukup unik. Saat digigit daging bebek terasa gurih, em puk, dan lumer ketika berada di mulut. Muantap tenann!!! Menurut Suprayitno, Manajer Kedai H. Arasi, rumah makan milik kakaknya, H. Arasi, menawarkan menu daging bebek dengan pengolahan berbeda dari daging bebek umumnya.
Sebelum dihidangkan, daging bebek dimasak memakai panci presto, setelah itu dilumuri bumbu di bagian atasnya. Lalu dipanggang sekitar lima menit di atas bara api yang tidak terlalu besar. "Proses pengasapan tidak terlalu lama, karena daging bebek sudah kita presto. Meskipun proses pengasapan sebentar daging bebek sudah matang dan empuk," terang Suprayitno belum lama ini.
Keistimewaan Iain, selain proses pengo!ahan yang berbeda, juga terletak pada bumbu khusus hasil racikan sendiri. Bumbu hasil racikan sang pemilik, H. Arasi ini, menjadi terasa sangat istimewa saat dilumurkan ke daging bebek. Untuk pengolahan selanjutnya diserahkan kepada karyawan yang jumlahnya sekitar 20 orang. Kedai yang buka mulai pukul 11.00 hingga 21.00 ini, dalam sehari bisa menghabiskan sekitar 40 ekor bebek.
Walaupun bebek asap menjadi menu utama, jangan khawatir bagi pengunjung yang ingin menikmati hidangan lain. Karena di kedai ini tersedla juga makanan tradisional Betawi yang tidak kalah lezatnya seperti Soto Betawi atau Pindang Iga.
Masalah harga, tidak perlu merogoh saku dalam-dalam, karena cukup terjangkau. Anda dapat memesan berdasarkan ukuran mulai seperempat ekor atau setara satu potong seharga Rp17.000. Ukuran setengah ekor atau setara dua potong Rp34.000. Jika ingin lebih puas lagi bisa memesan satu ekor Rp68.000. Harga ini sesuai dengan kelezatan yang pengunjung peroleh.
Hidangan daging bebek asap akan terasa semakin lengkap dan lezat saat disantap bersama Ialapan plus sambal petai. Sambal yang diatasnya ditaburi petai ini akan menggugah selera makan, dan tentunya membuat Anda ketagihan.
Suasana alami
Untuk minuman, tersedia bcrbagai nucam pilihan, mulai dari teh poci sampai aneka jus. Jus yang langsung diproses dari berbagai buah-buahan segar ini dipatok seharga Rp10.000 (per Mei 2010— ed). Bahkan, bila Anda menambahkan hanya Rp2.000, bisa memesan jus dilengkapi ice cream di atasnya.Kedai yang terletak di Jalan Jeruk Raya nomor 68, Lenteng Agung, Jakarta Selatan itu, cukup luas dengan suasana sangat nyaman. Pengunjung dapat memilih menyantap aneka hidangan di meja-meja yang tersedia atau duduk lesehan.
Suprayitno menuturkan, H. Arasi sudah lama berkeinginan membuka usaha makanan yang unik, sejuk, dan berbeda dengan rumah makan lain. Tak aneh di kedai milik kakaknya itu dipenuhi interior dan pepohonan hijau yang menjadikan suasana sejuk. Pengunjung pun akan dimanjakan oleh gemercik suara air yang mengalir ke sebuah kolam ikan kecil yang di dalamnya terdapat beraneka ikan hias.
"Kalau tempat makan Iain biasanya hanya menampilkan ruangan besar dengan interior biasa saja. Di sini, kami tidak hanya menawarkan makanan enak, tapi juga iingkungan yang asri dan hijau, papar Suprayitno.
Hidangan makanan yang lebih tradisional memang sengaja dipilih H. Arasi. Alasannya, menu tradisional saat ini jarang didapat di sejumlah rumah makan. Kebanyakan rumah makan menawarkan makanan ala Eropa atau siap saji.
Tidak semua orang di Indonesia suka makanan siap saji, dan pastinya bosan. Kalau ada yang mau makanan tradisional, di sinilah tempatnya," ungkap Suprayitno berpromosi.
Usia Kedai H. Arasi memang masih muda, tetapi respons pengunjung cukup bagus. Terbukti, pendapatan yang dihasilkan sudah termasuk iumayan besar. Dalam satu hari berhasil meraup pendapatan sebesar 4 juta rupiah.
'Ya, lumayan lah untuk rumah makan yang baru buka seperti kami," ujar Suprayitno.
Pematokan harga yang terjangkau menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung. Diakui Suprayitno, sebagai tahap awal ingin mengenalkan terlebih dahulu kepada konsumen atau sebagai promosi, akan kualitas makanan yang enak dengan harga murah.
Soal untung, itu pasti relatif. Terpenting, kami mendapatkan kepercayaan dari para konsumen atas kualitas makanan yang kami tawarkan," bebernya.
Alasan terjun ke bisnis kuliner, tambah Suprayitno, lantaran melihat banyak warga Jakarta yang setiap hari membutuhkan makanan. Tidak ada orang bosan makan, setiap orang pasti membutuhkan makan.
Bisnis kuliner tidak pernah mati. Hanya saja penyajian serta lingkungan yang ditawarkan harus menggugah selera para konsumen, dan lain daripada yang Iain. (Vini Rizki Amelia)
Alamat Kedai H. Arasi
Jalan Jeruk Raya No. 68Lenteng Agung, Jakarta Selatan
Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot
Comments
Post a Comment