Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

40 Tahun Soto Kaki Bang Diding

40 Tahun Soto Kaki Bang Diding

40 Tahun Soto Kaki Bang Diding


Bosan dengan beragam soto yang menyajikan isian ayam atau babat? Tak perlu khawatir, warung soto kaki sapi Sederhana Bang Diding punya solusinya.

Soto dengan kuah berwarna kuning kemerahan, dan sedikit kental dengan isian kaki sapi yang empuk gurih kenyil-kenyil terasa dahsyat saat dikunyah. Muantap... tenan!!

Aroma yang terhirup dari soto kaki sapi Sederhana Bang Diding semakin menggugah selera saat disajikan bersama nasi hangat bertabur bawang goreng nan renyah.

Soto kaki sapi bertabur emping saat dicampurkan ke nasi dan dimakan bersama acar terasa begitu nikmat. Ketika kuahnya sampai di Iidah, rasa gurih langsung menyergap tenggorokan.

Selesai makan, segelas air teh tawar hangat pun segera menyapu jejak soto di tenggorokan. Di warung ini Anda jangan membayangkan tersedia minuman yang bisa dipesan sebagai pelepas dahaga, setiap pengunjung hanya diberi teh tawar hangat secara cuma-cuma.

Warung tenda dengan tutup kain berwarna kuning sangat sederhana ini, hanya menyediakan bangku kayu panjang. Saat ramai, pengunjung yang baru datang harus rela antre menunggu giliran pengunjung lain selesai makan.

Menurut Amin, anak dari Syamsudin (60) atau biasa dipanggil Bang Diding, pemilik warung soto kaki, awalnya, bapaknya bekerja sebagai pegawai di salah satu warung soto milik seorang pengusaha. Setelah dipelajari, ternyata bapaknya bisa membuat bumbu olahan soto tersebut. Akhirnya memutuskan untuk membuka sendiri warung soto kaki sapi.

Melihat dari lamanya berdiri, sejak 1970, tak heran jumlah pelanggan sangat banyak. Kini, di usianya yang tak muda lagi, Bang Diding pun tidak terlalu banyak berkecimpung. Dia mewariskan warung soto kaki sapi kepada keempat anaknya untuk mengelola, termasuk Amin.

Namun untuk urusan racikan bumbu, anak-anaknya belum berani menggantikan posisi Bang Diding. "Kalau masalah bumbu sampai sekarang Bapak yang buat. Kami hanya memasak dan mengurus warung aja," kata Amin saat ditemui di tengah-tengah kesibukannya melayani pengunjung.

Peracikan bumbu, lanjut Amin, bukan lantaran bapaknya tidak mau menurunkan ilmunya atau tidak percaya. Hanya saja Amin mengaku, takut rasa yang disajikan akan menjadi berbeda bila lain tangan.

"Kami masih belajar sedikit demi sedikit, karena baru setahun memegang warung ini. Jadi kalau iangsung kami yang menangani semuanya, takut para pelanggan merasa ada yang berubah dari rasa soto," ungkap Amin.

Warung tenda yang terletak di Pasar Pisang, Palmerah Barat, Slipi, Jakarta Barat, sudah terkenal kelezatannya di wilayah Palmerah dan sekitarnya. Malah beberapa pelanggan yang sudah pindah rumah ke wilayah Bekasi dan sekitarnya, masih menyempatkan diri mampir ke warungnya, untuk sekadar melepas rindu pada kenikmatan soto Bang Diding.

Urusan harga, terbilang ramah di kantong. Anda ridak perlu merogoh saku dalam-dalam, hanya Rp10.000 untuk satu porsi ditambah nasi putih Rp3.000. Harga yang sangat terjangkau.

Dengan harga segitu itu Anda sudah dapat merasakan nikmatnya soto buatan Bang Diding yang sudah hampir 40 tahun berdiri ini. Menu yang ditawarkan bukan hanya kaki sapi, soto daging juga tersedia. Pengunjung tinggal memilih apa yang diinginkan.

Dahulu, menurut Amin, bapaknya berjua!an di warung tenda pinggir jalan Palmerah Barat, tak jauh dari tempat barunya. Karena belum mendapatkan tempat tetap seperti saat ini. Setelah pasar pisang dibangun, baru pindah ke lokasi saat ini.

Selama berjualan, bukan tanpa kendala. Bergejolaknya perekonomian, ternyata turut memengaruhi penjualan soto kaki sapi miliknya, terutama mahalnya bahan baku kaki sapi. "Biasanya kami belanja kaki sapi hampir satu setengah ekor (tiga pasang kaki), saat ini hanya belanja satu ekor kaki sapi saja karena harganya mahal," ujar Amin.

Setiap hari, warung soto itu mampu menghabiskan empat buah kaki sapi, atau dua pasang kaki sapi. Warung yang mulai buka pukul 15.30 ini juga kerap kali kewalahan dalam melayani para pelanggan.

Tidak jarang banyak pelanggan kehabisan. Amin mengaku warungnya sering terpaksa tutup sebelum waktunya lantaran soto kaki sapi yang dijual sudah habis dipesan pelanggan. Warung pun akan tutup lebih awal dari biasanya.

Saat tidak terlalu banyak pengunjung, Warung soto akan tutup pukul 24.00. Bila banyak pengunjung pukul 21.30 sudah tutup karena sudah kehabisan stok. Bagi Anda penggila soto tunggu apa lagi! Soto kaki sapi Sederhana Bang Diding bisa menjadi pilihan makan malam hari ini. (Vini Rizki Amelia)

Alamat Soto Kaki Sapi Sederhana Bang Diding

Area Parkir Pasar Pisang Palmerah, Jakarta Barat
Telp: 53672512



Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara