Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Struktur Kalimat
Kata-kata di dalam kalimat takluk kepada kaidah yang mengatur urutan kata dan pengelompokan kata. Perhatikan kalimat di dalam bahasa Indonesia berikut.(32) Gadis itu memamerkan baju barunya.
Pada contoh (32) ada kelompok (gadis itu) dan (memamerkan baju barunya) yang sesuai dengan pembagian subjek dan predikat kalimat itu. Selanjutnya, kita dapat memisahkan objek dari predikatnya sehingga kita memperoleh (memamerkan) dan (baju barunya) serta menguraikan subjeknya menjadi (gadis) dan (itu).
Yang menarik ialah uraian baju barunya, yakni
((baju) (baru)) (-nya),
bukan
(baju) ((baru) (nya)).
Bagian dari subbagian kalimat itu dapat dilihat dengan mudah dalam diagram yang disebut diagram pohon.
Diagram pohon itu menunjukkan bahwa memamerkan baju baurnya bercabang dua, masing-masing memamerkan dan baju barunya. Percabangan lain, seperti memamerkan baju dan barunya, terasa janggal. Demikian juga percabangan baju barunya menjadi baju dan barunya terasa tidak wajar. Hal itu karena bentuk -nya sebenarnya lebih dekat hubungannya dengan baju daripada dengan baru meskipun urutannya — baik dalam bentuk lisan maupun dalam tulisan — disambungkan pada kata baru. Ini semata-mata karena hakikat bahasa yang bersifat linier.
Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa
Comments
Post a Comment