Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Deiksis
Marilah kita perhatikan ujaran berikut.(20) Besok saya akan menunggu kamu di sini.
Di dalam ujaran tersebut, kita tahu bahwa saya merujuk pada seseorang yang mengucapkan kalimat itu dan bukan diri kita. Kata besok merujuk pada hari sesudah hari diucapkannya ujaran tersebut. Di sini merujuk pada tempat si penutur, yang bukan tidak mungkin kita katakan di sana. Semua hal ini berkaitan dengan deiksis.
Deiksis adalah 'cara merujuk pada suatu hal yang berkaitan erat dengan konteks penutur'. Dengan demikian, ada rujukan yang 'berasal dari penutur', 'dekat dengan penutur' dan 'jauh dari penutur'. Ada tiga jenis deiksis, yaitu deiksis ruang, deiksis persona, dan deiksis waktu. Ketiga jenis deiksis ini bergantung pada interpretasi penutur dan mitra tutur, atau penulis dan pembaca, yang berada di dalam konteks yang sama.
Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa
Comments
Post a Comment