Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Aksara di Indonesia
Bila bahasa Indonesia menggunakan aksara latin, bahasa daerah di Indonesia menggunakan aksaranya sendiri. Bahasa Jawa dalam karya-karya mengenai agama Islam menggunakan huruf arab, nama aksaranya pegon, sedangkan bahasa Melayu yang menggunakan huruf arab nama aksaranya jawi. Aksara Arab yang digunakan di Indonesia berbeda dengan aksara arab yang ada di negeri Arab. Di sini, aksara arab tersebut mendapat pengaruh dari aksara arab parsi.Di samping pengaruh aksara arab, aksara bahasa daerah mendapat pengaruh dari aksara pallawa yang diturunkan dari aksara brahmi. Jika masuknya aksara arab disebabkan menyebarnya agama Islam, masuknya aksara pallawa dikarenakan menyebarnya agama Hindu dan Buddha yang datang sebelum agama Islam. Sebelum aksara arab dan latin, aksara pallawa sudah menunjukkan pengaruhnya pada wujud tulis bahasa-bahasa daerah, misalnya aksara bugis, aksara mandailing, aksara rejang, dan aksara jawa, pada halaman 76, dan aksara karo di bawah ini.
Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa
Comments
Post a Comment