Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Ejaan
Ejaan adalah kaidah tulis menulis baku yang didasarkan pada penggambaran bunyi. Ejaan tidak hanya mengatur cara memakai huruf, tetapi juga cara menulis kata dan cara menggunakan tanda baca. Ada empat prinsip dalam penyusunan ejaan, yaitu sebagai berikut.- Prinsip kecermatan
Sistem ejaan tidak boleh mengandung kontradiksi. Bila sebuah tanda sudah digunakan untuk melambangkan satu fonem, maka tanda itu seterusnya dipakai untuk fonem itu. - Prinsip kehematan
Diperlukan suatu standar yang mantap untuk menyusun suatu ejaan agar orang dapat menghemat tenaga dan pikirannya dalam berkomunikasi - Prinsip keluwesan
Sistem ejaan harus terbuka bagi perkembangan bahasa di kemudian hari. Dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) ditetapkan penggunaan f untuk aktif, sifat, fakultas, dan sebagainya. Dalam ejaan Soewandi tidak ada ketepatan mengenai huruf f, v, z, sj (EYD: sy), ch (EYD: kh), padahal selama ini lazim dipakai sifat, valuta, zeni, sjarat (EYD: syarat), chusus (EYD: khusus). - Prinsip kepraktisan
Diusahakn untuk tidak menggunakan huruf-huruf baru yang tidak lazim agar tidak perlu mengganti mesin tik dan peralatan tulis lainnya. Penggunaan tanda diakritis lebih kurang praktis daripada penggunaan huruf ganda. Oleh karena itu, EYD mempertahankan huruf ganda ng, ny, sy, kh walaupun huruf ganda itu menggambarkan fonem tunggal. Pemakaian huruf ganda itu tetap dipertahankan mengingat prinsip kepraktisan untuk menggantinya dengan huruf baru atau menggunakan tanda diakritik.
Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa
Comments
Post a Comment