Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Makna Afektif
Makna asosiatif terkait erat dengan asosiasi yang ada dalam benak seseorang ketika mendengar atau membaca kata tertentu. Berbeda dengan makna asosiatif, makna afektif berkaitan dengan perasaan seseorang jika mendengar atau membaca kata tertentu. Perasaan yang muncul dapat positif atau negatif. Kata jujur, rendah hati, dan bijaksana menimbulkan makna afektif yang positif, sedangkan korupsi dan kolusi menimbulkan makna afektif yang negatif.Nilai rasa terhadap kata, atau yang lazim disebut konotasi, ditentukan oleh makna asosiatif dan makna afektif yang ditimbulkan kata tersebut bagi seseorang. Seperti makna asosiatif, makna afektif juga berperan penting dalam penyusunan teks iklan dan kampanye politik. Sebagai contoh, dalam teks iklan suatu produk teh tertera kalimat "Teh nikmat berkhasiat", kata nikmat dan berkhasiat memiliki nilai rasa yang positif, karena kata nikmat dan berkhasiat menimbulkan asosiasi dan perasaan positif.
Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa
Comments
Post a Comment