Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Leksikon sebagai Komponen Bahasa
Dalam Bab "Bahasa dan Linguistik" telah dikemukakan bahwa salah satu komponen struktur bahasa ialah leksikon. Kalau bahasa dapat diibaratkan sebagai bangunan, leksikon dapat diibaratkan sebagai batu bata, sedangkan gramatika dan fonologi merupakan kerangka bangunan yang mengikat bata-bata itu. Bahwa leksikon berbeda dengan gramatika, hal ini diakui oleh sarjana linguistik yang paling terkemuka dalam abad ke-20, A.N. Chomsky (1977:15). Perhatikan contoh bahasa Inggris yang dikemukakannya.(1) Colourless green ideas sleep furiously.
Secara gramatikal, kalimat di atas adalah kalimat yang betul karena subjek green ideas adalah nomina plural sehingga predikatnya menyesuaikan diri. Keterangan furiously pun merupakan bentuk yang betul karena mempunyai sufiks ly. Akan tetapi, kalimat itu secara logis ganjil atau tidak betul, karena gabungan ideas dengan green, apalagi dengan colourless dan dengan predikat sleep, merupakan gabungan yang tidak masuk akal. Selain itu, verba ini diberi keterangan furiously. Singkatnya kalimat itu secara gramatikal betul, tetapi secara leksikal — Chomsky menyebutnya "secara semantis" — tidak betul. Dengan demikian, contoh kalimat di atas bukan bangun kalimat yang terterima dalam bahasa Inggris. Ketakterimaan tersebut dapat dijelaskan dalam kajian leksikon.
Bidang linguistik yang mempelajari leksikon disebut leksikologi. Di dalam linguistik Anglo-Sakson, bidang ini sampai akhir abad ke-20 bukan bidang yang populer. Sarjana-sarjana besar seperti Bloomfield hingga Chomsky tidak menganggapnya secara serius. Bidang ini diserahkan kepada bidang pengajaran bahasa atau perkamusan. Kalaupun dipelajari "agak" serius, bidang ini disamakan dengan semantik. Padahal, semantik tidak hanya dicakup dalam komponen leksikon, tetapi juga dalam komponen gramatika — kita mengakui adanya semantik leksikal dan semantik gramatikal.
Lain halya dengan linguistik Eropa Kontinental. Sejak bertahun-tahun hingga kini bidang itu terus dikaji para sarjana Prancis, Jerman, Rusia, Belanda, Skandinavia, dan sebagainya. Dengan demikian, pengetahuan kita tentang bidang itu tetap berkembang, baik dalam bidang praktis, seperti perkamusan dan pengajaran bahasa, maupun dalam bidang teoritis, sebagaimana pembahasan di dalam buku ini, yakni bidang yang dikembangkan untuk memahami bahasa secara umum.
Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa
Comments
Post a Comment