Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Solusi Tiga Tangan: Kebangkitan Kedua di Bawah Aga Sampoerna
"I've had a lot of experience turning around troubled companies, and one of the first things I learned was whatever hard or painful things you have to do, do them quickly and make sure everyone knows what you are doing and why."
Louis V. Gerstner, Jr.
Begitu menyusutnya aktivitas bisnis sehingga pabrik yang biasanya bising karena suara mesin kini sunyi-senyap akibat volume kerja yang menurun drastis. Tepat di ruang sebelah, yakni di ruang peracikan, suara dari tangan para pelinting rokok juga tidak seramai biasanya. Sejumlah mesin dan tembakau hasil racikan di gudang bahkan sudah dijual guna menutupi biaya operasional perusahaan.
Akhirnya, pada Maret 1959, dengan tidak adanya stok tembakau untuk diolah, agen untuk menyuplai, serta pedagang untuk menyalurkan produk, Sampoerna terpaksa ditutup. Inilah kedua kalinya perusahaan ditutup, setelah yang pertama terjadi pada masa penjajahan Jepang.
Mewarisi tampuk kepemimpinan sebuah perusahaan besar yang sedang mengalami kesulitan mungkin dirasakan berat oleh sang penerus. Dalam kondisi ini, beban yang dipikul sang penerus sangat berat dan ekspektasi yang dituntur menjadi sulit dipenuhi. Dan kalaupun bisa dipenuhi, perusahaan tersebut mungkin sulit untuk kembali besar seperti sediakala.
Pahit memang, namun inilah tantangan yang harus dihadapi oleh Aga Sampoerna ketika mewarisi perusahaan rintisan ayahnya. Sampoerna adalah perusahaan besar yang menikmati banyak kesuksesan di masa keemasannya. Bukan hanya menguasai pasar SKT melalui merek Dji Sam Soe, perusahaan ini juga memiliki nama besar dalam bentuk teater dan pertunjukan di Taman Sampoerna, ataupun berupa jamuan sosial bagi para tamu di Prigen. Sampoerna, sebagai korporat, memiliki tempat khusus dalam industri rokok nasional.
Mungkin dibutuhkan keajaiban untuk menyelamatkan Sampoerna. Dan memang itulah yang terjadi, ketika segala upaya perusahaan gagal, Djia Sam Soe datang memberi harapan cerah. Apa yang diperlukan oleh perusahaan ternyata adalah kembali ke tradisi awal di mana mereka menemukan keunggulan kompetitif atasnya. Dengan berkonsentrasi pada kategori SKT, dan meninggalkan usaha masuk ke pasar rokok putih yang memang selalu gagal, Aga berhasil menciptakan pijakan baru bagi pemulihan perusahaan keluar dari jerat krisis.
Seperti ayahnya, Aga melihat bahwa merek Dji Sam Soe adalah satu-satunya harapan untuk mengembalikan Sampoerna ke tempatnya semula. Seperti akan kita lihat nanti, kisah perjalanan generasi kedua Sampoerna mirip sebuah drama pemasaran modern, yakni ketika sebuah mereka membuktikan bahwa umurnya bisa lebih lama dibanding usia penciptanya. Seperti apa Aga melakukan hal itu adalah inti bahasan dari Bab 2. Sebelum sampai ke bagian itu, di awal bahasan kita akan melihat lebih dekat pribadi Aga dan awal keterlibatannya di dalam Sampoerna.
Buku: 4-G Marketing: A 90-Year Journey Of Creating Everlasting Brands
Comments
Post a Comment