Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Meronimi
Meronimi adalah 'relasi makna yang memiliki kemiripan dengan hiponimi karena relasi maknanya bersifat hierarkis, namun tidak menyiratkan pelibatan searah, tetapi merupakan relasi makna bagian dengan keseluruhan'. Contohnya adalah atap bermeronimi dengan rumah.Meronimi dapat dianalisis dengan bantuan formula X adalah bagian dari Y. Sinonimi, antonimi (oposisi), hiponimi, dan meronimi merupakan hubungan antarmakna kata dalam satu sistem bahasa.
Di samping makna yang telah disebutkan di atas, kata juga memiliki makna yang berkaitan langsung dengan unsur-unsur di luar bahasa, seperti objek tertentu, perasaan, asosiasi yang ditimbulkan oleh kata tertentu, situasi percakapan, dan sejarah bahasa. Blanke (1973) menyebut makna ini sebagai makna ekstralingual. Makna yang termasuk dalam kelompok makna ekstralingual ini adalah makna referensial, makna asosiatif, makna afektif, makna situatif, dan makna etimologis.
Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa
Comments
Post a Comment