Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Masyarakat Bahasa
Sekelompok orang yang merasa atau menganggap diri mereka memakai bahasa yang sama disebut sebagai masyarakat bahasa (Halliday 1968). Frasa merasa atau menganggap dirinya tersebut perlu ditekankan di sini karena dari kenyataan sehari-hari sering kita jumpai adanya anggapan masyarakat mengenai bahasa yang berbeda dengan konsep linguistis mengenai hal yang sama. Secara linguistis, bahasa Indonesia dari bahasa Malaysia, misalnya, adalah satu bahasa yang sama: tata bunyi, tata bahasa, dan leksikonnya mengandung banyak kemiripan. Namun, masyarakat bahasa pemakai kedua bahasa tersebut menganggapnya sebagai dua bahasa yang berbeda.
Menurut pengertian tersebut, mereka membentuk dua masyarakat yang berbeda: masyarakat bahasa Indonesia dan masyarakat bahasa Malaysia. Kita, orang Indonesia dari Sabang sampai Merauke, menganggap bahwa kita memakai bahasa yang sama, bahasa Indonesia. Dengan sendirinya, kita membentuk suatu masyarakat bahasa yang sama, masyarakat bahasa Indonesia, sedangkan Malaysia membentuk masyarakat bahasanya sendiri, masyarakat bahasa Melayu.
Hal seperti contoh di atas terjadi juga di luar Indonesia. Bahasa Denmark, bahasa Swedia, dan bahasa Norwegia di Skandinavia secara linguistis sebenarnya merupakan bahasa yang sama. Orang-orang di sana dengan mudah berkomunikasi tanpa mengalami kesulitan bahasa. Namun, mereka menganggapnya sebagai tiga bahasa yang berbeda. Artinya, mereka membentuk tiga masyarakat bahasa. Sebaliknya, orang-orang Amerika Serikat, Australia, dan Inggris membentuk satu masyarakat bahasa yang sama karena mereka menganggap bahwa mereka memakai bahasa yang sama, yakni bahasa Inggris.
Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa
Comments
Post a Comment