Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka

Daftar Pustaka


Austin. 1978. How to Do Things with Words. Cambridge: Harvard Univ. Press

Bell, R.T. 1978. Sociolinguistics: Goals, Approaches and Problems. London: B.T. Batford Ltd

Bloomfield, L. 1933. Language. London: George Allen & Unwin, Ltd.

Cook, Guy. 1993. Discourse. UK: Oxford University Press.

Ferguson, Ch. A. 1964. "Disglossia". Dalam D. Hymes (ed.), Language in Culture and Society. New York: Harper & Row, Publishers.

Finch, G. 2003. Word of Mouth: A New Introduction to Language and Communication. New York: Palgrave Macmillan.

Gumperz, J.J. dan D. Hymes (ed.). 1972. Directions in Sociolinguistics: The Ethnography of Communication. New York: Holt, Rinehart and Winston.

Halliday, M.A.K. 1975. Explorations in the Functions of Language. London: Edward Arnold.

Halliday, M.A.K. 1979. Language as Social Semiotic. London: Edward Arnold.

Harimurti Kridalaksana 1974. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende: Nusa Indah.

Holmes, Janet. 1992. An Introduction to Sociolinguistics. New York: Longman

Hymes, D. 1974. Foundation in Sociolinguistics. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

Labov, W. 1964. "Phonological Correlates of Social Stratification". Dalam J.J. Gumpers dan D. Hymes (ed.), The Ethnography of Communication. Penerbitan khusus American Antropologist. Vol. 66, No. 6, Part 2.

_______. 1966. The Social Stratification of English in New York City. Washington, D.C.: Center for Applied Linguistics.

_______. 1972, Sociolinguistics Patters. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

Mackey, W.F. 1968. "The Description of Bilingualism". Dalam J.A. Fishman (ed.), Readings in the Sociology of Language. The Hague: Mouton.

Montgomery, Martin. 1996. An Introduction to Language and Society. New York: Routledge.

Trudgill, P. 1983. Sociolinguistics. Harmondsworth: Penguin Books Ltd.

Weinreich, U. 1968. Language in Contact. The Hague: Mouton.


Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau