Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Generasi Pertama = Generasi Dji Sam Soe
Masterpiece SKT Sampoerna tidak lain adalah Dji Sam Soe. Hingga sekarang, produk ini dianggap sebagai "mother of all kretek". Kesuksesan sebuah merek memang terletak pada rasa. Namun yang lebih penting lagi dari itu adalah pada kemampuannya menjaga konsistensi. Dalam hal rasa dan konsistensi, Dji Sam Soe adalah pemimpin pasar untuk kategori SKT.
Kepercayaan konsumen yang tinggi pada merek ini membuatnya menjadi ikon tersendiri bagi perokok kretek. Jika Anda menanyakan rokok mana yang berada paling tinggi dalam hal kekuatan rasa, jawabnya tidak lain adalah Dji Sam Soe. Rokok ini bahkan dipandang berada pada level tertinggi dalam "kerasnya" rasa. Kepadatan tembakau ditambah tidak digunakannya filter membuat rokok ini menempati kelas khusus sebagai kreteknya perokok sejati.
Pemilihan nama Dji Sam Soe pun bukannya tanpa pertimbangan. Seperti nama perusahaannya, kata "Dji Sam Soe" merupakan bahasa Hokkien untuk angka 2, 3, dan 4. Jika ketiganya dijumlah maka akan didapat angka keramat perusahaan, sembilan (2 + 3 + 4 = 9). Begitu pula pada kemasannya: selain tertera tulisan dalam bahasa Jawa, Arab, dan Belanda, terdapat pula gambar bintang berjumlah, sekali lagi, sembilan. Nampaknya, jika Anda hidup di "planet" Sampoerna tidak ada yang bisa menghindar dari angka sembilan.
Untuk mempertahankan aura klasiknya, setelah lebih dari 81 tahun, kemasan Dji Sam Soe tetap dipertahankan seperti semula. Dji Sam Soe dipandang sebagai representasi paripurna dari generasi pertama Sampoerna. Begitu kuatnya asosiasi ini hingga merek tersebut mewakili corporate brand secara keseluruhan, setidaknya sampai merek keluar "A" diluncurkan oleh generasi berikut. Lebih jauh tentang kesuksesan Dji Sam Soe menjadi raja kretek di Indonesia dapat dilihat pada Bab 6.
Buku: 4-G Marketing: A 90-Year Journey Of Creating Everlasting Brands
Comments
Post a Comment