Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
Lahirnya "King of Kretek"
Dari kesuksesan ini, Seeng Tee berhasil mengumpulkan modal yang cukup untuk mendirikan sebuah perusahaan secara resmi. Ia mendirikan sebuah venture bernama Handel Maatschapij Liem Seeng Tee pada tahun 1913. Nama ini selanjutnya diubah menjadi NV Handel Maatschapij Sampoerna. Pasca Perang Dunia II, nama ini berubah lagi menjadi Hanjaya Mandala Sampoerna (selanjutnya akan disebut sebagai Samporna). Di tengah langkah besar inilah pasangan Seeng Tee dan Tjian Nio melahirkan kedua anak mereka, Liem Swie Hwa dan Liem Swie Ling (Aga Sampoerna), pada tahun 1914 dan 1915.
Pemilihan nama "Sampoerna" sebagai nama perusahaan ini bukanlah tanpa alasan. Mirip dengan kisah Bentoel dan Gudang Garam, terdapat makna filosofis (dan juga mistis) yang esensial di balik nama "Sampoerna". Makna tersebut adalah, pertama, terminologi Sampoerna merupakan ejaan lama dari "sempurna" (perfect). Kedua, di dalamnya terdapat sembilan huruf yang dianggap sebagai angka keberuntungan. Orang Cina memang memiliki keyakinan bahwa sebuah susunan huruf memiliki makna yang spesial. Dalam hal ini, angka sembilan memiliki keistimewaan yang khusus karena menjadi propietary dari Kaisar Cina di masa lalu.(15) Terlihat bahwa Seeng Tee memiliki cita-cita besar dari perusahaan yang didirikannya ini, ia menginginkan agar perusahaannya menjadi "King of Kretek" di Indonesia.
Sampai sekarang pun angka sembilan tersebut masih menjadi angka sakral bagi segenap karyawan dan jajaran manajemen Sampoerna. Mereka mengabadikannya pada setiap hal yang berhubungan dengan angka: mulai dari plat mobil, alamat kantor, nomor telepon, luas bangunan pabrik, sampai jumlah gaji karyawan pun berhubungan dengan angka sembilan, baik tertulis jelas ataupun berupa kelipatannya. Bahkan ketikan pada tahun 1990, Sampoerna mendaftarkan diri pada pasar saham di Jakarta Stock Exchange, mereka menjual 27 juta saham, yang jika kedua angka tersebut dijumlah menghasilkan angka sembilan (2 + 7 = 9).
Di belakang lelaki yang sukses pasti berdiri istri yang hebat, ungkapan ini juga terbukti pada Seeng Tee. Peristiwanya terbukti pada tahun 1916, waktu itu ada seorang pedagang tembakau dengan persediaan besar yang terancam bangkrut. Seeng Tee memang berhasil melobi di pedagang untuk memenangkan tender pembelian simpanan tembakau di gudang. Ia juga telah mendapat persetujuan dari Bankruptcy Commission untuk pembelian tersebut. Sayangnya, Seeng Tee diharuskan membayar tunai untuk mendapatkannya padahal ia tidak mempunyai uang yang cukup untuk itu.
Masalah ini kemudian diceritakan kepada istrinya di rumah. Seeng Tee meyakinkan sang istri bahwa simpanan tembakau milik si pedagang tersebut merupakan peluang bagi perusahaan yang terlalu berharga untuk dilepas. Keyakinan Seeng Tee ini disambut oleh Tjiang Nio dengan sebuah solusi. Ia menaiki kursi dan mengambil sebuah batang bambu penyangga atap rumah yang di dalamnya tersimpan sejumlah uang dari hasil kerja kerasnya selama ini berjualan kue. Tabungan Tjiang Nio ternyata lebih besar dari yang bisa didapat Seeng Tee dari kredit bank. Ia pun bergegas ke rumah si pedagang dan membeli seluruh stok tembakaunya.
Kepribadian Tjiang Nio yang bertanggung-jawab ditambah karakter kepemimpinan yang kuat diakui memberi kontribusi banyak dalam perjalanan bisnis Seeng Tee. Keduanya berbagi peran dan kontrol yang seimbang dalam menjalankan perusahaan, pemandangan yang sangat jarang terjadi pada bisnis orang Cina waktu itu.
Kini, Seeng Tee memiliki segala hal yang dibutuhkan untuk membawa bisnis rokoknya ke level yang lebih tinggi: motivasi, inovasi, produk, dan kini, inventori tembakau. Di tambah modal tembakau, cengkih, dan saus rahasia khasnya, Seeng Tee mulai menancapkan pijakan bisnis rokoknya. Ia memulainya pada kategori SKT (Sigaret Kretek Tangan).
Buku: 4-G Marketing: A 90-Year Journey Of Creating Everlasting Brands
Comments
Post a Comment