Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Mini Hydro Power

Mini Hydro Power


MINI HYDRO POWER


Perkembangan teknologi di banyak negara sudah demikian jauhnya, sehingga ketergantungan pada energi yang berasal dari fosil sudah tidak berlaku lagi. Ini tidak berarti bahwa minyak tidak berguna lagi. Minyak masih berguna, asalkan harganya demikian rendahnya, sehingga bisa bersaing dengan energi alternatif.

Perkembangan dalam menemukan energi non fosil sudah demikian maju dan beragamnya, sehingga dalam waktu singkat minyak mentah yang terkandung dalam perut bumi, termasuk perut bumi Indonesia semakin tidak ada artinya.

Ketika tulisan ini ditulis, cover Story majalah Time terbitan 2 November 2015 berjudul "Unlimited Energy. For Everyone, Forever. FUSION". Isinya menggambarkan betapa kemajuan yang telah dicapai dalam bidang energi non fosil, yang bagi sayajuga berarti betapa tertinggalnya Indonesia. Kita tidak hanya ketinggalan dalam penggunaan energi alternatif, tetapi juga sangat tertinggal dalam bidang pengetahuan tentang apa semua yang sudah ada di dunia.

Namun, Indonesia mempunyai potensi untuk memberikan energi murah pada sangat banyak tempat di daerah-daerah terpencil, yaitu memanfaatkan demikian banyaknya air terjun yang besar, menengah maupun kecil. Potensi air terjun perlu diwujudkan dan dimanfaatkan secara optimal.

Ketika saya masih bertugas di Bappenas, saya memperoleh kesanggupan dari Pemerintah Trongkok untuk memberikan sumbangan dalam bentuk melakukan inventarisasi air terjun yang ada, dan nasihat tentang bagaimana cara memanfaatkannya untuk menghasilkan energi. Mereka mengatakan bahwa Tongkok mempunyai pengetahuan dan track record yang paling unggul di dunia dalam memanfaatkan air terjun menengah dan kecil, yang dikenal dengan sebutan Mini Hydro Power. Antara lain disebutkan bahwa air terjun yang kecil pun bisa dimanfaatkan oleh desa yang terdiri dari beberapa atau beberapa puluh rumah saja.

Pikiran ini telah dikembangkan cukup jauh. Namun ketika pemerintah berganti, gagasan ini juga musnah, sedangkan air terjunnya masih ada di mana-mana tanpa dimanfaatkan.



Buku: Nasib Rakyat Indonesia Dalam Era Kemerdekaan

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara