Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’
INDUSTRI PERTAHANAN
Empat industri, yaitu PT Dirgantara Indonesia, Pindad, PT PAL dan PT Krakatau Steel dibenahi sampai menjadi industri persenjataan yang terintegrasi, yang sekaligus memanfaatkan mesin-mesinnya untuk membuat mesin-mesin pertanian, sepeda motor dan sebagainya. Manajemen dialihkan dari Menteri BUMN kepada TNI/POLRI.
Dalam bidang membangun industri pertahanan, saya selaku Kepala Bappenas mengalami tekanan Oleh pejabat kita sendiri dengan alasan ideologis. Presiden Megawati memerintahkan saya untuk menggunakan hibah dari China sebagai pembayaran fee kepada para ahli China agar mereka membentuk Tim yang memberi advis kepada kita untuk membangun industri pertahanan dari empat BUMN yang telah kita miliki tersebut. Untuk tujuan tersebut saya telah memperoleh lampu hijau dari Menko Polkam, Menteri Pertahanan dan Panglima TNI. Maka terbentuklah Tim ahli China yang bekerja keras. Laporan tahap pertama telah selesai. Namun, kabinet berganti. Saya bersama wakil Dubes China dipanggil oleh Menteri BPPT ketika itu. Di hadapan Wakil Dubes China saya diminta untuk menjelaskan sejarahnya. Setelah selesai, seorang Dirjen muda bertanya: "Why China?" Wakil Dubes demikian marahnya, sehingga dengan nada ketus mengatakan: "Why? Because you asked us to do that". Musnahlah kerja sama dengan China dalam membangun industri pertahanan dari empat BUMN strategis yang sudah kita miliki! Mengapa sang Dirjen itu harus protes "why China?" kalau tidak disuruh oleh kekuatan Barat? Saya sangat sadar bahwa kerja sama dengan kekuatan Barat sangat mungkin dan bahkan lebih unggul. Namun, ketika itu kita dimusuhi oleh AS, yang tidak mau memasok spare parts dari F-16. Saya juga menghadapi kesulitan dari para anggota parlemen Belanda yang menentang kita membeli kapal perang, dengan alasan akan dipakai untuk menembaki rakyat yang tidak bersalah.
Buku: Nasib Rakyat Indonesia Dalam Era Kemerdekaan
Comments
Post a Comment