Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Wah... Nasgorkam Wangi Rempah

Wah... Nasgorkam Wangi Rempah

Wah... Nasgorkam Wangi Rempah


Salah satu makanan yang paling gampang dicari di Jakarta bila malam hari tiba adalah nasi goreng. Nah, jika Anda lewat Jalan Kebonsirih, Jakarta Pusat, Anda mesti mampir untuk mencoba kenikmatan nasi goreng kambing (nasgorkam) di kawasan ini.

Di ibu kota, nasi goreng kambing hampir identik dengan warung ini. Betapa tidak, warung ini sudah berdiri sejak lima dekade Ialu. Warung ini didirikan oleh H. Naim (alm.) sekitar 50 tahun Ialu. Dulu sebetulnya H. Naim berjualan nasi goreng dan mi goreng.

Namun karena nasi gorengnya lebih laris, maka menu ini pulalah yang lebih terkenal. Saat ini warung dikendalikan oleh tiga putranya dengan tetap mempertahankan resep warisan dari H. Naim.

Salah satu kunci kelezatan nasi goreng ditentukan oleh nasinya. Bulir nasi harus utuh, tidak lengket satu sama lain. Dan yang pasti berasal dari beras yang baik dan enak. Beras bermutu saja tidak cukup. Proses memasak pun harus benar supaya teksturnya benar-benar pas untuk digoreng. Menurut Rudy, putra H. Naim, nasi yang sudah dimasak perlu segera didinginkan agar menjadi agak keras.

Bumbu yang digunakan dalam nasi goreng kambing ini memang tidak sesederhana penampilannya. Tidak cukup hanya menggunakan bawang merah dan putih saja, melainkan ditambah berbagai rempah, di antaranya kapulaga yang membuatnya tercium wangi. Tak hanya bumbu, irisan daging kambing juga meramaikan isi nasi goreng ini. Seluruh nasi putih yang telah disiapkan itu biasa nya akan dimasak dalam empat bagian. Setiap kali masak nasi ditambahkan sekitar 10—15 kg irisan daging kambing yang dipotong dalam ukuran cukup besar.

Jumlah dagingnya cukup banyak, seimbang dengan nasinya. Maka jangan Icaget bila setiap kali kita menyendokkan nasi selalu ada satu dua potong daging kambing yang ikut. Daging kambing yang bertaburan di piring ini empuk sekali. Menurut Rudy, dirinya hanya menggunakan daging kambing bagian paha belakang saja. Satu lagi resep rahasia nasi goreng kambing ini adalah penggunaan minyak samin. Memang minyak samin dipercaya bisa mengangkat aroma rempah dan daging kambing sehingga semakin kuat. Selain nasi goreng kambing yang dijual Rp19.000 seporsi, warung ini juga menyediakan sate kambing (Rp27.OOO seporsi per Februari 2010—ed), dan sop kambing (Rp13.000) seporsi. Khusus sop kam bing biasanya sudah ludes pada pukul 19.00, karena memang persediaannya tidak banyak.

Saking ramainya warung ini, terkadang kita tak kebagian tempat duduk. Tapi tak usah khawatir karena kita bisa duduk di mana saja. Sebagian pembeli duduk di kursi plastik yang dijejerkan di pinggir gang, sebagian duduk di pelataran kantor di dekatnya, ada pula sebagian yang makan di dalam mobil.

Di mana pun kita duduk, jangan khawatir karena banyak pelayan yang wara-wiri siap melayani pembeli. Tak lama setelah kita memesan, dalarn beberapa menit saja nasi goreng pesanan akan datang. Disajikan di piring berukuran besar, nasi goreng ini ditaburi bawang goreng yang harum dan emping sebagai pelengkap. Sedikit berbeda dengan nasi goreng di tempat lain, nasi goreng di sini tidak panas benar. Namun asapnya yang mengepul masih menyebarkan aroma yang memancing selera makan. (luc/lntisari)

Alamat Nasi Goreng Kebon Sirih 

Jalan Kebonsirih Raya, Jakarta Pusat
Buka: setiap hari pukul 17.00—02.00
Khusus Sabtu pukul 17.00—03.00



Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau