Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Nasi Kebuli Ber-Kambing Balibu

Nasi Kebuli Ber-Kambing Balibu

Nasi Kebuli Ber-Kambing Balibu


Pernah makan nasi kebuli? Nasi ini serupa dengan nasi gurih yang dimasak dengan aneka bumbu rempah mirip bumbu kari dan menggunakan minyak samin. Apalagi dagingnya pakai kambing balibu.

Yang namanya nasi kebuli, mulanya hanya dikenal di komunitas etnis Arab. Namun seiring dengan pembauran etnis Arab dan Betawi, nasi ini kemudian menjadi makanan khas Betawi. Meski begitu, masih berlaku semacam pakem bahwa nasi kebuli yang enak biasanya dimasak oleh keturunan Arab.

Di Jakarta, kawasan yang dikenal sebagai pusat penjual nasi kebuli berada di Condet, Jakarta Timur. Maklum, ini adalah salah satu "kampung Arab"-nya Jakarta.

Salah satu tempat rujukan yang kondang dengan nasi kebulinya adalah Warung Sate Abu Salim. Ahmad, nama asli Abu Salim, pemilik warung yang asli Tegal ini, sudah mulai berjua!an di sini sejak 1987.

Sebagian dari kita mungkin tahu bahwa Kota Tegal memang terkenal dengan sate empuk kambing muda atau balibu (umur di bawah lima bulan). Rupanya pakem inilah yang menjadi kunci rahasia kelezatan masakan berbahan daging kambing di warung Abu Salim.

Selain itu kambing yang digunakan haruslah betina. Konon, kata si pemilik warung, agar dagingnya tidak bau "prengus". Agar kualitas kambing terjaga, si pemilik memotong sendiri kambingnya. Termasuk agar daging tidak bau "prengus)', saat pemotongan harus hati-hati dan higienis.

Nasi Kebuli Abu Salim ini sedikit berbeda dengan nasi kebuli pada umumnya. Abu Sa]im tidak menggunakan minyak samin, karena ia menganggap tidak semua orang suka dengan bau minyak samin yang cukup khas.

Meski demikian, nasi kebuli ini tetap istimewa karena racikan bumbu rempahnya yang lengkap. Saat disajikan di meja, nasi ini menebarkan aroma wangi rempah yang menggoda selera makan. Tak hanya itu, bulir-bulir nasinya pun tetap utuh dan terbumbui secara merata.

Nasi yang seporsi dijual Rp22.000 (per Februari 2010) ini makin sedap karena disajikan bersama dua potong besar daging kambing goreng. Daging kambing ini sangat empuk, bahkan seperti daging ayam, kenyal, segar, dan wangi. Dan yang penting sama sekali tidak berbau "prengus".

Untuk penyegar, nasi ditambah acar yang terbuat dari nanas, mentimun, dan tomat. Tak semua bahan ini diiris kecil. Sebagian tomat malah digiling. Maka acar nanas ini tampil dengan cairan yang kemerahan. Sedikit tambahan gula membuat acar ini bercita rasa asam manis.

Cara menikmatinya, sesendok nasi diberi sedikit cuilan daging dan acar. Lengkaplah sudah kelezatannya: gurih, asam, manis, dan wangi aromatik. Mmm.., sedap sekali.

Selain nasi kebuli, warung ini juga menyediakan nasi kapsah. Apa pula ini? Rupanya ini adalah kembaran nasi kebuli. Bedanya, nasi kapsah menggunakan beras yang diimpor dari Pakistan. Beras untuk nasi kapsah ini memiliki bulir yang lebih panjang, langsing, tampak kesat, dan mawur (bulirannya tidak saling menempel). Namun menu seharga Rp25.OOO per porsi ini tidak selalu tersedia setiap hari. Abu Salim hanya menyediakannya pada hari Jumat dan Minggu, itu pun kalau stoknya ada. Maklumlah, berasnya masih diimpor sehingga pasokannya belum teratur. Bagaimana, tertarik mencicipi? (luc/Intisari)

Alamat Warung Sate & Nasi KebuIi Abu Salim

 Jalan Raya Condet No. 2,
Jakarta Timur
Telp 021-80878362
Buka setiap hari, pukul 15.00—22.00



Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau