Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Awas, Ketagihan Nasi Uduk Bang Zainal

Awas, Ketagihan Nasi Uduk Bang Zainal

Awas, Ketagihan Nasi Uduk Bang Zainal


"Patokannya kalo dari Sarinah ada plang Salon Bewok. Kalo plang salon itu udah keliatan, masuk, deh ke gang itu. Warungnya ada di ujung jalan, tusuk sate," begitu panduan singkat seorang rekan sekian tahun silam ketika Warta Kota pertama kali ingin menjajal nasi uduk ini. Ya nasi uduk ini sudah lebih dari empat dasawarsa mengiringi perjalanan Jakarta dan jadi buah bibir.

Sepuluh tahun berlalu, patokan itu masih saja manjur. Baik buat mereka yang sudah—katakan—11 tahun tak bertandang ke kawasan di mana nasi uduk ini mendekam atau bagi mereka yang baru akan menuju ke sana.

Walaupun posisi warung sudah pindah ke semacam ruko berjarak selemparan batu dari lokasi semula, patokan tadi tetap efektif.

"Dari Sarinah terus ke arah mana? Lurus ke Jalan Wahid Hasyim kan?" Begitu rekan Iain bertanya Iokasi warung ini, sekitar sebulan lalu. Betul. Dari ialan Wahid Hasyim (ke arah Tanah Abang) inilah plang patokan yang menggantung akan menyembul di Sisi kiri di antara rimbunnya pepohonan.

Masuk ke gang bertuliskan Jalan Kebon Kacang V Ill, iantas tengok Sisi kiri maka kedai Nasi Uduk Zainal Fanani alias Nasi Uduk Puas akan segera muncul.

Jam makan siang dan malam adalah jam padat pengunjung. Saat makan siang, yang datang tak Iain adalah karyawan dan karyawati dari perkantoran di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin.

'Kaiau siang, pela nggannya pada berdasi," begitu kata sopir bajaj, persis seperti yang terlihat saat makan siang beberapa waktu Ialu. Kedai ini buka setiap hari mulai pukul 10.00 hingga tengah malam. Tak perlu khawatir kehabisan ayam karena persediaan lumayan melimpah. "Kita sudah perhitungkan setiap hari harus sedia berapa," ajar Zainal Fanani, si empunya warung.

Begitu tiba di warung ini, pembeli bisa langsung pesan lauk semisal, ayam kampung goreng, ati ampela, tahu, tempe, paru, jeroan, sate udang, dan Iain-lain. Di meja sudah tersedia nasi uduk yang dibungkus daun pisang. Mungil, tampaknya. Tapi semungil itu juga sudah bisa menendang perut. 'Biasanya orang makan dua sampai empat bungkus per orang, tapi ya tergantung. Ada juga yang bisa makan sampai di atas enam bungkus," kata Rika, istri Zainal.

Nasi uduk di sini terbilang unik. Nasi gurih ini begitu terasa rempahnya, Anda bisa menemukan biji cengkeh di dalam tumpukan nasi, dengan kadar "kebuyaran" yang pas. Kenapa buyar? "Karena yang namanya nasi uduk emang harus buyar, bukan kayak nasi biasa," Rika menjelaskan.

Selanjutnya, sepiring kecil bumbu kacang bercampur kecap disodorkan kepada pelanggan. Bumbu kacang digiling kasar, makin bikin terasa kacangnya.

Jika suka pedas, campurkan sambal yang tersedia di meja. Semua rasa, asem, manis, pedas, gurih, rempah, menyatu ketika Iidah menyikat sesuap nasi uduk bercampur bumbu kacang tadi.

Lauk-pauk pilihan juga bisa dicocol dengan bumbu tadi. Sekadar tip, ayam goreng di sini seperti candu, rasanya ngangeni dengan ukuran tak besar. Jadi jangan pesan hanya satu potong. Dua potong sekaligus tak masalah.

Kedai ini tak hanya unik dari Sisi penyajian nasi uduk dalam bungkusan keci] daun pisang, tapi juga sambal bumbu kacang, dan cita rasa ayam goreng kampungnya.

'Di sini semua masakan kita, bumbu kacangnya juga, dari dulu enggak pake penyedap. Jadi rasa asli," ungkap Rika. Dengan harga (per Januari 2010) Rp1.500/nasi uduk dan Rp10.000/potong ayam, udang, babat, atau paru, warung ini masih bisa menjangkau hampir semua kalangan.

Untuk penutup atau bagi mereka yang sedang mencari makanan segar, di sini juga tersedia asinan betawi ala Zainal Fanani. Segar, rnemang. Semangkuk asinan, Rp5.OOO, berisi potongan timun, tomat, tahu, kol, bengkoang, dan kacang tanah goreng. Rasa pedas, asin, dan manisnya pas.

Kini cabang kedai ini sudah lumayan menyebar, bahkan hingga ke Makassar, di Mal Panakukang. Di Jakarta, Nasi Uduk Puas bisa dltemui di Grogol (seberang RS Jiwa Grogol), Puri Indah (Jalan Pesanggrahan Raya), Pecenongan (sebelah Resto Sedap Malam), Radio Dalam (sebelah Amsterdam Bakery), dan di Sunter (Jalan Danau Sunter). Awas, bisa ketagihan lho. (Pradaningrum Mijarto)



Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Observasi dan Penelitian Lapangan

3. Observasi dan Penelitian Lapangan Pengumpulan data untuk suatu tulisan ilmiah dapat dilakukan melalui observasi dan penelitian lapangan. Observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu obyek yang akan diteliti, sedangkan penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan. Observasi dapat dilakukan dalam suatu waktu yang singkat, sebaliknya penelitian lapangan memerlukan waktu yang lebih panjang. Observasi dapat dilakukan mendahului pengumpulan data melalui angket atau penelitian lapangan. Dalam hal ini observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai obyek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuestioner yang tepat atau dapat menyusun suatu desain penelitian yang cermat. Sebaliknya observasi dapat juga dilakukan sesudah mengumpulkan data melalui angket atau wawancara. Dalam hal ini tujuan observasi adalah untuk mengecek sendiri sampai di mana kebenara