Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Nasi Goreng Arang Yang Sudah Jarang

Nasi Goreng Arang Yang Sudah Jarang

Nasi Goreng Arang Yang Sudah Jarang


Di negeri ini, nasi goreng mungkin bisa dijuluki makanan generik. Nasi goreng ada di mana-mana, dari rumah makan mentereng dengan pendingin udara (AC) hingga penjaja dengan gerobak pikulan di pinggir jalan.

Soal cita rasa tentu bergantung selera masing-masing orang. Kalau memang disukai orang, tentu penjual nasi goreng itu akan bertahan lama.

Seperti Rumah Makan Bumen Jaya, yang terletak di Jalan Pejompongan Raya, Jakarta Pusat, yang dikenal sebagai salah satu rumah makan yang bertahan melestarikan makanan turun-temurun itu sejak dahulu. Di rumah makan tersebut, nasi goreng disajikan dalam beberapa variasi, antara lain nasi goreng ayam dan nasi goreng kambing.

Ada pula mi rebus, sate ayam, sate kambing, sop kambing, gule, tongseng, dan Iainnya. Namun yang menjadi ciri khas adalah nasi goreng ayam dan mi rebus.

"Sudah 45 tahun rumah makan ini berdiri, dan dari dulu resep yang dibuat Bapak tidak pernah berubah. Begitu juga dengan cara memasaknya, masih dengan memakai arang," ujar Robiyanti (63), pemilik Rumah Makan Bumen Jaya. 'Bapak' yang dia maksud adalah almarhum suaminya Anwar Sanusi.

Ketika Warta Kota mengamati, pengolahan masakan itu memang menggunakan anglo alias tungku tanah liat dengan bahan bakar arang kayu. Dengan demikian cita rasa masakan yang dihasilkan sangat khas.

Nasi goreng ayamnya diberi potongan daging ayam cukup banyak, disertai taburan emping yang melimpah. Hanya saja saat disajikan kebetulan agak dingin, karena ketika kami sampai di sana, ter!ihat di atas kompor sudah ada satu wajan besar berisi nasi goreng yang sudah siap, tinggal disajikan saja dengan tambahan emping.

Rasa nasi gorengnya lumayan. Kalau suka rasa pedas, pengunjung tinggal pesan khusus kepada sang koki. Nasi goreng itu pun akan diberi irisan cabai rawit. Wah, bisa dibayangkan pedasnya irisan cabai yang tergigit.

Mi rebusnya juga patut dicoba. Kami memilih mi nyemek. Diolah seperti membuat mi rebus tetapi hanya dengan sedikit kuah atau dalam bahasa Betawi disebut nyemek. Warnanya kecokelatan dan manis karena diberi campuran kecap.

"Awalnya Bapak memakai mi kuning basah, tetapi semenjak ada isu boraks, kami jadi tidak berani pakai mi itu lagi. Paling sekarang pakai mi telur kering," jelas Robiyanti.

Uritan 

Sedikit membuka rahasia, menurut perempuan yang akrab dipanggil Yanti tersebut, bumbu dasar untuk nasi goreng berupa tomat, bawang putih, kemiri yang dihaluskan Ialu ditumis sehingga menjadi bumbu jadi yang tinggal diolah bersama mi atau nasi. Hanya saja kini ada yang berkurang. Kalau dulu ada campuran uritan (telur yang belum jadi di dalam perut ayam—ed) di dalam bumbunya. "Sekarang sudah susah cari uritan di pasar, tapi rasanya tidak berubah kok," tegas Yanti.

Baik nasi goreng maupun mi selalu disajikan dengan taburan emping. Bila Anda ingin lauk tambahan untuk nasi goreng, seperti kepala ayam, brutu (ekor), atau sayap, tinggal memesannya. Setiap [auk harganya Rp3.OOO per porsi. Nasi goreng ayam dan mi nyemek plus telur mata sapi harganya Rp15.000 per porsi (per Februari 2010).

Sambil menunggu makanan yang dipesan datang. pengunjung bisa memesan otak-otak atau tahu pong sebagai camilan. Seporsi otak-otak isi 10 bungkus Rp20.OOO, sedangkan tahu pong isi 10 biji Rp10.000. Untuk minuman, yang jadi favorit pengunjung adalah es jeruk kelapa yang harganya Rp1O.OOO per gelas.

Soal cita rasa tak perlu diperdebatkan. Setiap orang punya cita rasanya sendiri-sendiri. Yang pasti, Bumen Jaya sudah bertahan 45 tahun. Itu saja sudah menunjukkan bahwa menu dan cita rasanya yang khas punya penggemar tersendiri. Kalau tidak, tentu sudah gulung tikar. (Dian Anditya Mutiara)

Alamat Rumah Makan Bumen Jaya: 

Jalan Pejompongan Jakarta Pusat



Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau