Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Nasi Bambu Nyam Nyam Emang Nyamleng

Nasi Bambu Nyam Nyam Emang Nyamleng

Nasi Bambu Nyam Nyam Emang Nyamleng


Pernah makan nasi bambu? Lho, ini bukan nasi yang dimakan pakai bambu, tapi nasi yang disajikan dalam bambu. Seperti apa ya rasanya. Yuk, kita tengok ke rumah makan Nyam-Nyam di kawasan Kalibata.

Nasi bambu menjadi unggulan rumah makan yang berlokasi di Jalan Kalibata Timur I, Kalibata, Jakarta Selatan, itu. Lokasi tidak jauh dari Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa. Ada nasi bambu isi tuna, isi ati ampela, ayam kemangi, dan ayam jamur. Tinggal pilih.

Sesuai dengan namanya, nasi yang telah diisi dengan empat macam lauk itu dimasukkan ke dalam bambu sepanjang sekitar 12 centimeter (cm). "Cara makan, nasi disorong dengan kayu seperti ini, ' kata Ninik Nuryanto (48) sambil menunjukkan kayu bertangkai sepanjang sepuluhan centi meter dengan diameter 7 cm.

Akhirnya, nasi bambu ayam kemangi dan ayam jamur sudah terhidang. Saatnya menyantap. Satu suapan, hmm... terasa begitu gurih. Nasinya pulen. "Berasnya kami pesan langsung dari para petani di Sawangan, Magelang. Berasnya jenis menthik putih yang putihnya seperti ketan," ajar Ninik.

Flanpa tambahan lauk, sudah cukup sebetulnya makan satu porsi nasi bambu. Namun, tidak ada salahnya dilengkapi dengan bebek goreng. Beberapa tamu menycbut bebek Nyam-Nyam termasuk yang disukai karena empuk.

Soal rasa, nasi bambu ini segurih nasi uduk, tetapi menjadi berbeda karena nasinya begitu lembut dan pulen.

Mudah saja membikin nasi bambu. Rempah-rempah meliputi daun salam, pandan, serai, jahe, pala, daun jeruk, dan garam dalam porsi secukupnya direbus bersama santan. Beras dimasukkan ke dalam santan, lantas dikaru atau ditanak hingga setengah matang.

Nasi setengah matang ini kemudian dimasukkan ke dalam bambu-bambu berdiameter rata-rata 10 cm. Jangan lupa mengisinya dengan lauk. "Barulah dikukus sampai matang," ujar Ninik yang memesan bambu dari Citayam dan sudah menyetoknya sampai 600-an potong.

Nasi bambu ini bisa dikatakan rnirip dengan arem-arem. Nasi sama-sama dibungkus, diisi dengan lauk, dan dikukus. Namun, faktor bambu membikin unik penampilan. Soa] rasa juga jauh berbeda. "Pak Try Sutrisno dan Pak Akbar Tandjung pernah ke sini dan menyebut nasi bambu ini unik, he he he," ujar Ninik.

Gagasan nasi barnbu mulanya dibikin hanya sekadar ingin membikin Nyam-Nyam sedikit herbeda. "Biar ada keunikan tersendiri. Ternyata kok banyak disukai. Bahkan ada yang memesan untuk katering. Pernah tiba-tiba ada yang pesan 500 buah. Maka, kami menyetok bambu supaya tidak kelabakan kalau ada pesanan," terang Ninik.

Menu komplet 

Tidak hanya nasi bambu yang menjadi andalan rumah makan ini. Nyam-Nyam menawarkan sejumlah menu, baik menu Oriental maupun Barat. Ada tempe penyet, ayam nangking, sapo tahu, ada pula steak. Ninik ingin menampung kegemaran orang yang beragam. Kebetulan di ruas jalan ini berdiri sejumlah kantor dengan karyawan dari berbagai suku bangsa. Tak sedikit pula ekspatriat.

Prinsip Ninik, menu mungkin tidak harus semuanya unik dan berbeda, tetapi rasa haruslah pas di Iidah. Banyak warung menjual nasi goreng, misalnya. "Tapi nasi goteng di sini bisa berbeda, Iho. Coba saja, he he," katanya.

Meski demikian, Ninik yang suka membaca buku resep ini kerap mencoba mengkreasi menu. Lumpia, misalnya, dia bikin menjadi lumpia khas Nyam-Nyam. Apa bedanya?

Lumpia yang hanya diisi dengan cacahan ayarn dan telur ini digulung sepanjang sekitar 30 cm, lantas digoreng. Setelah kering, barulah diiris-iris. Rasanya pun berbeda dengan lumpia isi tauge. "Nyamleng kan?" tanya Ninik.

Nyamleng adalah ungkapan dalam bahasa Jawa untuk rasa yang nikmat, sedap, dan mantap. Itu yang menyebabkan mengapa tempat makan ini disebut Nyam-Nyam.

"Artinya, nyaman tempatnya, nyamleng makanannya, nyak ampuun... murahnya," tambah Ninik. (Kompas)

Alamat Nasi Bambu Nyam-Nyam 

Jalan Kalibata Timur I, Kalibata, Jakarta Selatan




Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau