Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Gurihnya Nasi Bakar Warung Tenda

Gurihnya Nasi Bakar Warung Tenda

Gurihnya Nasi Bakar Warung Tenda


Bagi Anda yang belum pernah memakannya mungkin bertanya- tanya. seperti apakah nasi bakar itu? Sebagai makanan pokok memang banyak variasi makanan dari beras, seperti nasi goreng, nasi kuning, nasi uduk, atau nasi timbel.

Nasi bakar bisa jadi merupakan kreasi terbaru dari nasi. Nasi bakar begitu dibuka dari bungkusnya mempunyai aroma khas yang membuat orang lapar menelan ludah. Kalau tidak percaya, silakan mencoba sendiri!

Dengan pengolahan unik, makanan yang diberi nama nasi bakar ini membuat perbedaan sendiri dengan sejumlah makanan biasanya. Sesuai dengan namanya, nasi yang diracik bumbu dapur dengan tambahan teri medan dan disajikan dengan cara dibakar, memiliki daya tarik tersendiri bagi para pelanggannya.

"Awalnya saya menjual nasi timbel biasa, namun berpikir untuk mencari hal baru yang unik, tidak biasa. Untuk itu, memutuskan mencoba nasi timbel tersebut disajikan dengan dibakar terlebih dahulu. Ternyata hasilnya di luar dugaans banyak yang cocok, dan menganggap beda dari makanan Iainnya," terang Pendi (50) pemilik Nasi Bakar Warung Tenda, di Jalan Raya Tanjung Barat, samping JORR TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Sebelumnya tidak ada perbedaan dari nasi timbel biasa, namun seiring waktu berjalan Pendi terus berinovasi dengan segala hai agar nasi bakar bisa lebih digemari lagi oleh pelanggan setianya.

Kalau dari racikan bumbu tidak ada perubahan. Hanya saja kita menambahkan beberapa menu pelengkap. Bila dulu hanya menyediakan ayam bakar, sekarang ditambah ikan bakar. Semua bergantung selera pengunjung, ada yang mencampur dengan ayam bakar atau ikan bakar," jelasnya, saat ditemui Berita Kota.

Pengolahan nasi bakar sebenarnya tidak terlalu rumit, sajian berupa nasi yang telah dicampur bumbu olahan Ialu dibungkus daun pisang. Setelah itu dibakar sekitar lima menit di tungku besar, sampai daun pisang mengering.

Aroma harum dan gurih, mengundang selera akan langsung tercium, dan tidak sabar untuk segera menyantapnya. Kalau disuapkan ke mulut ialu dikunyah perlahan-lahan, rasanya lebih legit, lebih wangi dan lebih enak daripada nasi biasa.

Saat pertama dihidangkan, Anda membelah bagian tengah pembungkus nasi bakar yang terbuat dari daun pisang. Akan lebih terasa bila dipadukan dengan ayam atau ikan bakar. Untuk pelengkapnya, Pendi menambahkan lalapan serta tak ketinggaian sambal terasi yang menambah kenikmatan bagi mereka yang menyantapnya.

Warung tenda nasi bakar yang dirintisnya kurang dari dua tahun lalu itu, sudah memiliki pelanggan setia. Banyak pelanggan mengatakan makanan ini unik, dan tidak ditemukan di tempat lain. Karena keunikan itu pula warung nasi bakarnya tidak pernah sepi pengunjung.

Masalah bumbu, sebelum menemukan ramuan pas, rupanya dia selalu meiakukan inovasi, dan terus-menerus mencoba. Hasilnya, bumbu yang diraciknya sangat pas dan cocok buat pelanggan. Terbukti, nasi bakarnya membuat setiap orang yang mencicipi akan ketagihan.

"Saat meracik bumbu, bila dicoba ternyata kurang pas atau tidak enak, langsung dibuang. Sampai akhirnya menemukan racikan benar-benar pas, ' cetusnya.

Untuk urusan harga, Anda tidak perlu merogoh kantong dalam- dalam, karena terhitung cukup murah. Nasi bakar dibanderol per porsi, ayam bakar Rp9.OOO.

Sedangkan untuk ikan bakar harganya beragam, bergantung besar kecil dan jenis ikan. Berkisar antara Rp18.000 hingga Rp25.000. Anda bisa memilih ikan baronang, bawal air tawar, gurame, sampai ikan kerapu.

Dari hasil ide uniknya ini, adakalanya Pendi dalam semalam mengeruk pendapatan sekitar Rp 1 juta. Pendapatan akan bertambah besar saat hari Iibur, karena warung tenda yang buka mulai pukul 17.00 hingga 01.00 itu akan lebih ramai.

Tidak jarang pula dia kehabisan stok. Bila hari biasa menyediakan 100 porsi nasi bakar, pada malam Iibur bisa menghabiskan sekitar 150 porsi.

Karena sering keteteran menghadapi pembeli» dia membawa bahan-bahan dan peralatan pembuat nasi bakar ke lokasi tempat berjualan.

"Bila membawa pas-pasan, pasti nasinya kurang. Daripada repot mondar-mandir ke rumah, ya lebih baik dibawa saja bahan serta alatnya, biar bisa langsung dibuat di sini (tempat jualan)," imbuhnya.

Sebagai pebisnis, tentu tidak selalu mendapat keuntungan besar. Terkadang hanya membawa pulang uang seadanya. "Kalau hujan pendapatan sedikit berkurang. Namanya juga jualan, pasti ada pasang surutnya dalam hal pemasukan," lanjutnya.

Untuk ayam bakar, warungnya bisa menghabiskan sekitar 20 ekor ayam semalam. Selain menu utama nasi bakar, ayam bakar, dan ikan bakar, tersedia pula aneka minuman mulai dari minuman ringam sampai jus. Sejauh ini Pendi belum berniat membuka cabang.

"Saya ingin serius di sini terlebih dahulu. Mungkin kalau sudah mantap, akan membuka cabang. Takutnya baru dua tahun sudah membuka cabang, malah tidak bagus hasilnya»" pungkasnya. (Vini R. Amelia)

Nasi Bakar Warung Tenda 

 Jalan Raya Tanjung Barat, samping JORR TB Simatupang, Jaksel




Buku: 55 Tempat Makan Unik & Asik Ala Warkot

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau