Skip to main content

Jenis Fonem

Jenis Fonem Jenis fonem yang dibicarakan di atas (vokal dan konsonan) dapat dibayangkan sebagai atau dikaitkan dengan segmen-segmen yang membentuk arus ujaran. Kata bintang , misalnya, dilihat sebagai sesuatu yang dibentuk oleh enam segmen — /b/, /i/, /n/, /t/, /a/, /Å‹/. Satuan bunyi fungsional tidak hanya berupa fonem-fonem segmental. Jika dalam fonetik telah diperkenalkan adanya unsur-unsur suprasegmental, dalam fonologi juga dikenal adanya jenis fonem suprasegmental. Dalam bahasa Batak Toba kata /itÉ™m/ berarti '(pewarna) hitam', sedangkan /itÉ”m/ (dengan tekanan pada suku kedua) berarti 'saudaramu'. Terlihat bahasa yang membedakan kedua kata itu adalah letak tekanannya, sehingga dapat dikatakan bahwa tekanan bersifat fungsional. Lain lagi yang diperlihatkan dalam contoh bahasa Inggris berikut. Di sini perubahan letak tekanan tidak mengubah makna leksikal kata, tetapi mengubah jenis katanya. Kata benda Kata kerja ‘import ‘impor’

Prakata

 Prakata


Dewasa ini makin banyak orang berminat pada linguistik, disiplin ilmu yang mengkaji bahasa. Bahasa tidak lain merupakan sarana manusia untuk mencapai berbagai tujuan. Dengan linguistik, ihwal bahasa dan kegiatan berbahasa ditelaah. Bagi peminat linguistik dan/atau pemelajar awal linguistik. Sesuai dengan judulnya, Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik ini disusun untuk membentangkan wawasan umum mengenai dunia linguistik.

Penyusunan Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik ini semula merupakan upaya Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia untuk memperbarui bahan ajar mata kuliah Pengantar Linguistik Umum di fakultas tersebut. Namun, dalam perjalanan penyusunannya, diyakini kebutuhan peminat linguistik yang lebih besar akan kehadiran sebuah buku yang diperkirakan mampu memberikan wawasan yang lebih luas sesuai dengan perkembangan bidang linguistik. Pada akhirnya, Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik sampai ke tangan Pembaca dalam wujudnya yang sekarang ini.

Buku ini ditulis oleh sebuah Tim Penulis Buku Pengantar Linguistik Umum yang terdiri atas para anggota Departemen Linguistik di fakultas tersebut. Sekadar menceritakan proses penyusunan buku ini, upaya pembuatan buku ini dilakukan secara sungguh-sungguh dengan cara melakukan uji coba di kelas Pengantar Linguistik Umum selama dua semester berturut-turut dalam bentuk diktat. Pada masa tersebut, masukan dari pihak mahasiswa yang menggunakan buku ini dan dari pihak pengajar yang mengasuh mata kuliah Pengantar Linguistik Umum merupakan umpan balik yang sangat berharga untuk menyempurnakan buku ini. Dengan wujud yang sekarang ini, buku ini tidak hanya dapat dibaca oleh mahasiswa yang ingin mengenal dan mendalami linguistik, tetapi juga oleh siapa pun yang berminat mempunyai wawasan mengenai linguistik.

Buku ini ditulis dengan pendekatan nontradisional agar Pembaca mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang kajian linguistik. Kami menyatakan pendekatan nontradisional terutama dalam upaya penyampaian yang lebih bersifat ensiklopedis dan juga dengan pemunculan topik yang berbeda dengan buku pengantar linguistik lainnya yang pada umumnya memulai dengan pembahasa fonologi. Buku ini justru berupaya memberikan terlebih dahulu gambaran umum tentang bahasa, lalu diikuti dengan pembahasan mengenai berbagai aspek, analisis, dan penjelajahan tentang bahasa.

Buku ini terwujud berkat kolaborasi yang padu di antara anggota Departemen Linguistik Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia yang bersedia menjadi anggota Tim Penulis Buku Pengantar Linguistik Umum dengan menyumbangkan waktu dan pikiran untuk menghasilkan tulisan dalam buku ini. Untuk itu, kami sampaikan terima kasih kepada Rekan-rekan Penulis. Di samping itu, kritik, saran, masukan dan dukungan dari Rekan-rekan Pengajar kuliah Pengantar Linguistik Umum pada Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia sangat berharga dan bermanfaat dalam memperbaiki muatan setiap bahasan dalam buku ini. Untuk itu pul, kami ucapkan terima kasih kepada A. Sudjai, Assa Rahmawati Kaboel, Dillah Kentjono, Dien Rovita, Dwi Puspitorini, Eliza Gustinelly, Ermah Mandah, Felicia N. Utorodewo, Frans Asisi Datang, Lea Santiar, Leli Dwirika, Letmiros, Lilie Suratminto, Lita Pamela Kawira, Maria Sally H.L. Pattinasarany, Nitrasattri Handayani, Novika Stri Wrihatni, Sri Munawarah, Suyati Suwarso (alm.),, Tito Wojowasito, Totok Suhardiyanto - yang khusus memberikan masukan dan saran yang sangat berharga untuk menyempurnakan bab "Aspek Kognitif Bahasa', Tresnati S. Solichin, Triaswarin Sutanarihest, Uti Aryanti, dan Wiwin Triwinarti.

Penyusunan dan pencetakan buku ini tidak mungkin terwujud tanpa izin dan bantuan dana dari pihak Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia di bawah pimpinan Prof. Dr. Ida Sundari Husen. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dr. Phil. Setiawati Darmojuwono, M.A. selaku Ketua Departemen Linguistik, yang senantiasa memfasilitasi pertemuan-pertemuan anggota Tim Penulis Buku Pengantar Linguistik Umum. Terima kasih pula kepada Sdr. Allan F. Lauder, Sdr. Lily Yuliandari, dan Sdr. Ferry Darmawansyah, yang memberikan bantuan teknis yang sangat berharga dalam proses perbaikan naskah dari waktu ke waktu. Tidak kalah penting peran rekan-rekan di PT Gramedia Pustaka Utama, terkhusus Sdr. Widya Kirana, Sdr. Sukoco, dan Sdr. Hani yang turut membantu tanpa kenal lelah mengubah tampilan naskah menjadi buku sehingga terwujud buku yang dilengkapi gambar dengan tata letak yang menarik ini. Untuk itu semua, kami ucapkan terima kasih. Tentu ada nama-nama yang luput kami sebutkan di sini, yang membuktikan bahwa buku ini merupakan buah yang dihasilkan oleh banyak pihak. Sekali lagi, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mewujudkan buku ini.

Akhirnya, semoga buku ini dapat memenuhi harapan kita semua agar para mahasiswa yang mempelajari linguistik dan siapa pun peminat linguistik memperoleh penjelasan yang mudah dan menyeluruh mengenai linguistik. Selamat menjelajahi dunia linguistik yang memesona.




                                                                                             Depok, 22 Agustus 2005



                                                         Kushartanti, Untung Yuwono, Multamia RMT Lauder




Buku: Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Bahasa

Comments

Popular posts from this blog

Tanda-tanda Koreksi

6. Tanda-tanda Koreksi Sebelum menyerahkan naskah kepada dosen atau penerbit, setiap naskah harus dibaca kembali untuk mengetahui apakah tidak terdapat kesalahan dalam soal ejaan , tatabahasa atau pengetikan. Untuk tidak membuang waktu, maka cukuplah kalau diadakan koreksi langsung pada bagian-bagian yang salah tersebut. Bila terdapat terlalu banyak salah pengetikan dan sebagainya, maka lebih baik halaman tersebut diketik kembali. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu, lazim dipergunakan tanda-tanda koreksi tertentu, sehingga antara penulis dan dosen, atau antara penulis dan penerbit, terjalin pengertian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan tanda koreksi itu. Tanda-tanda koreksi itu dapat ditempatkan langsung dalam teks atau pada pinggir naskah sejajar dengan baris yang bersangkutan. Tiap tanda perbaikan dalam baris tersebut (kalau ada lebih dari satu perbaikan pada satu baris) harus ditempatkan berturut-turut pada bagian pinggir kertas; bila perlu tiap-tiapnya dipis

Buku Komposisi Gorys Keraf

Daftar Isi Buku Komposisi Gorys Keraf Kata Pengantar Daftar Isi PENDAHULUAN Bahasa Aspek Bahasa Fungsi Bahasa Tujuan Kemahiran Berbahasa Manfaat Tambahan Kesimpulan BAB I PUNGTUASI Pentingnya Pungtuasi Dasar Pungtuasi Macam-macam Pungtuasi BAB II KALIMAT YANG EFEKTIF Pendahuluan Kesatuan Gagasan Koherensi yang baik dan kompak Penekanan Variasi Paralelisme Penalaran atau Logika BAB III ALINEA : KESATUAN DAN KEPADUAN Pengertian Alinea Macam-macam Alinea Syarat-syarat Pembentukan Alinea Kesatuan Alinea Kepaduan Alinea 5.1 Masalah Kebahasaan 5.2 Perincian dan Urutan Pikiran BAB IV ALINEA : PERKEMBANGAN ALINEA Klimaks dan Anti-Klimaks Sudut Pandangan Perbandingan dan Pertentangan Analogi Contoh Proses Sebab - Akibat Umum - Khusus Klasifikasi Definisi Luar Perkembangan dan Kepaduan antar alinea BAB V TEMA KARANGAN Pengertian Tema Pemilihan Topik Pembatasan Topik Menentukan Maksud Tesis dan Pengungkapan Maksud

Bagian Pelengkap Pendahuluan

2. Bagian Pelengkap Pendahuluan Bagian pelengkap pendahuluan atau disebut juga halaman-halaman pendahuluan sama sekali tidak menyangkut isi karangan. Tetapi bagian ini harus disiapkan sebagai bahan informasi bagi para pembaca dan sekaligus berfungsi menampilkan karangan itu dalam bentuk yang kelihatan lebih menarik. Biasanya bagian pelengkap pendahuluan dinomori dengan mempergunakan angka Romawi. Bagian pelengkap pendahuluan biasanya terdiri dari judul pendahuluan, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan tabel, dan halaman penjelasan kalau ada. Bila karangan itu akan diterbitkan sebagai buku, maka bagian-bagian yang diperlukan sebagai persyaratan formal adalah: judul pendahuluan, halaman belakang judul pendahuluan, halaman judul, halaman belakang judul, halaman persembahan dan halaman belakang persembahan kalau ada, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar atau tabel serta halaman penjelasan atau keterangan kalau